Dosen UNA Bina Warga Desa Pedalaman Asahan

Dosen UNA Bina Warga Desa Pedalaman Asahan
Kepala Desa Teladan KecamatanTinggi Raja Asahan, Darwin bersama Tim Dosen Universitas Asahan, Dr. Dailami,M.I.Kom, Ir. CikZulia, M.P, Tengku Syarifah,S.E.,M.Si dan Sri Rahmayanti, M.Si. di Kantor Desa Teladan. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Kisaran - Tim Dosen Universitas Asahan (UNA) menjalankan salah satu dari Tri Darma PerguruanTinggi, yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat di Desa Teladan Kecamatan Tinggi Raja Kabupaten Asahan, Jumat (28/8).

Pengabdian dengan berbagai program yang dipandang mampu menyentuh peningkatan aspek agama, pendidikan, ekonomi kerakyatan, sosial, budaya serta aspek kehidupan lainnya.

Dengan tujuan agar warga desa mendapat manfaat akan kehadiran perguruan tinggi sebagai institusi yang dapat melakukan upaya perubahan.

Kepala Desa Teladan Kecamatan Tinggi Raja, Darwin, menyampaikan rasa terima kasih atas Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilakukan Tim Dosen UNA.

Ia pun berharap pengabdian ini dapat melakukan pembinaan serta menjadi mitra pemerintahan desa untuk kemajuan pembangunan di Desa Teladan yang dipimpinnya.

“Selaku pimpinan desa, saya mengapresiasi Tim Dosen UNA yang bersedia menjadikan desa kami sebagai tempat Pengabdian. Kegiatan ini tentu bermanfaat dalam hal menggerakkan potensi serta partisipasi warga dalam membangun desa,” kata Darwin.

Sepengetahuan dia, baik sebelum menjadi kades maupun saat menjabat kades, desa yang kini memiliki 800 kepala keluarga dan lebih dari 3000 jiwa, belum pernah menjadi tempat pengabdian Perguruan Tinggi Negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta.

Ketua Tim Dosen UNA Pengabdian Kepada Masyarakat Asahan, Dr. Dailami, M.I.Kom mengatakan, pada kesempatan pertama dalam pengabdian ini, tim memperkenalkan tentang budidaya Jahe Merah dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah.

Kegiatannya dilakukan dalam bentuk pelatihan dengan memberikan pengetahuan praktis budidaya Jahe Merah mulai cara memilih kecambah, melakukan pembenihan, penanaman, pemupukan, perawatan serta pemanenan dengan media tanam karung bekas.

“Budidaya Jahe Merah dipilih karena selain bermanfaat sebagai obat-obatan herbal, juga bernilai ekonomis yang dapat menambah pendapatan ekonomi keluarga,” kata Dailami bersama Ir. Cik Zulia,M.P, Tengku Syarifah,S.E., M.Sidan Sri Rahmayanti,M.Si.

“Artinya masyarakat sekaligus bermanfaat ganda, selain itu material tanam yang diperlukan cukup tersedia, seperti pupuk kandang, tanah gembur hasil pembusukan batang sawit serta material alternatif lainnya,” sambung Dailami yang juga pelaku budidaya Jahe Merah.

Dailami yang merupakan Doktor dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara ini menambahkan, setelah program pertama ini, pihaknya secara periodik akan melakukan program lanjutan di Desa Teladan.

Ini dilakukan untuk kesinambungan program yang segera dilakukan nota kesepahaman (MoU) antara Universitas Asahan dengan Pemerintakan Desa Teladan.

(HERS/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi