Pertokoan di Jalan Raden Saleh Rusak Terkena Lemparan Batu

Pertokoan di Jalan Raden Saleh Rusak Terkena Lemparan Batu
Salah satu pertokoan yang rusak setelah terkena lemparan batu di Jalan Raden Saleh, Kamis (8/10). (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Aksi unjuk rasa penolakan Undang-undang Cipta Kerja ricuh di kawasan gedung DPRD Sumatera Utara Jalan Imam Bonjol, Medan, Kamis (8/10).

Aksi kericuhan berawal dari salah satu kelompok pendemo yang melempari gedung DPRD Sumut. Akibatnya, kaca gedung itu berpecahan.

Usai dihadang mundur oleh petugas dengan tembakan gas air mata dan mobil water canon, massa yang ricuh kembali ke Jalan Kapten Maulana Lubis.

Tidak hanya itu, kericuhan juga menyebar ke Jalan Raden Saleh hingga kawasan Lapangan Merdeka Medan.

Di Jalan Raden Saleh, massa aksi melempari toko-toko yang berada di kawasan Jalan Raden Saleh sehingga kaca-kaca toko pecah.

Di kawasan Lapangan Merdeka Medan massa membakar ban bekas. Petugas pun langsung membubarkan para massa aksi. Dan beberapa peserta aksi yang diduga sebagai provokator juga diamankan polisi.

Hingga berita diturunkan, sebagian massa aksi masih berada di kawasan gedung DPRD Sumatera Utara. Sementara, beberapa kawasan di Kota Medan juga masih ada yang melakukan aksi unjuk rasa.

Sebagaimana diketahui, dalam Rapat Paripurna ke-7 masa persidangan I 2020-2021 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Senin (5/10) telah mengetok palu tanda disahkannya Omnibus Law RUU Cipta Kerja menjadi undang-undang.

Pengesahan RUU Cipta Kerja ini bersamaan dengan penutupan masa sidang pertama yang dipercepat dari yang direncanakan, pada 8 Oktober 2020 menjadi 5 Oktober 2020.

(JW/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi