Kasat Sabhara Polres Batubara, AKP DP Sinaga, menjadi korban pelemparan massa yang berunjuk rasa di depan Kantor DPRD Batubara (Analisadaily/Alpian)
Analisadaily.com, Limapuluh - Ratusan massa pengunjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di depan Kantor DPRD Batubara, Senin (12/10), terlibat kerusuhan saat menyampaikan aspirasinya.
Unjuk rasa semula berlangsung tertib. Berselang satu jam kemudian, massa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa, masyarakat, pemuda dan buruh di halaman Kantor DPRD Batubara itu mendadak ricuh.
Massa meminta Ketua DPRD Batubara, Muhammad Syafii, menemui mereka di depan Kantor DPRD Batubara. Lantaran keinginannya untuk bertemu tidak tersahuti, massa akhirnya bertindak beringas dan menghujani Kantor DPRD Batubara dan aparat kepolisian yang berjaga dengan batu.
Konsentrasi massa mulai pecah setelah aparat kepolisian menembakan gas air mata. Massa pun berhamburan menyelamatkan diri dari kejaran petugas.
Kasat Sabhara Polres Batubara, AKP DP Sinaga, ikut menjadi korban lemparan batu para pengunjuk rasa. Alhasil kepalanya bocor dan mengucurkan darah.
Akibat kerusuhan itu, puluhan massa dan sejumlah kendaraan diamankan ke Mapolres Batubara. Sementara satu unit mobil patroli Dinas Perhubungan Pemkab Batubara menjadi bulan-bulanan para pengunjuk rasa.
Kapolres Batubara, AKBP Ikhwan Lubis, yang ikut turun menenangkan massa menuturkan, pihaknya menurunkan 300 personel dibantu Satpol PP untuk mengamankan aksi tersebut.
"Pihak kepolisian semula sudah melakukan mediasi dan komunikasi dengan para pengunjuk rasa. Namun para pengunjuk rasa tetap bersikeras ingin bertemu dengan Ketua DPRD Batubara," kata Ikhwan.
"Mungkin setelah lama berorasi dan terpancing emosi membuat massa emosi. Sedikitnya lebih kurang 10 orang massa diamankan. Situasi sudah berlangsung aman dan kondusif," tukasnya.
(AP/EAL)