"Tugas kami berdua (Bobby-Aulia) ke depan adalah menjadi pelayan masyarakat. Bukan dilayani oleh masayarakat,” tegas Paslon nomor urut 2, Rabu (21/10).

Dalam pertemuan di kediaman Nur Aisyah, Ketua Pimpinan Anak Cabang Partai Gerindra Medan Petisah, Aulia Rachman menerima berbagai keluhan warga yang didominasi oleh para ibu-ibu. Mereka mempertanyakan soal pendataan bantuan sosial.

"Pak Aulia, bagaimana caranya saya ini bisa mendapat bantuan. Saya punya anak tiga dan kami ini dari golongan keluarga kurang mampu. Sudah melapor ke kepling dan pejabat setempat, tapi belom ada juga sampai sekarang. Tolonglah dibantu pak," ucap Mefarani warga Sei Putih.

Selain tidak pernah mendapat bantuan, warga di kawasan itu juga mengeluhkan kondisi jalan yang rusak dan sering banjir, karena buruknya drainase dan tersumbatnya saluran air.

Keluhan serupa juga disampaikan petugas Posyandu yang ada di lingkungan tersebut. Mereka meminta agar pedamping Calon Wali Kota Medan Bobby Nasution itu bisa memberikan bantuan alat perlengkapan kesehatan untuk anak-anak yang akan diimunisasi.

"Pak Aulia, saya ini kan petugas Posyandu. Kami mohon sama bapak bisa membantu untuk tersedianya alat timbang untuk bayi dan anak yang akan diimunisasi di sini, kalau bapak bersedia," ujar Yuri salah satu petugas Posyandu.

Merespons pertanyaan warga, Aulia menyatakan, jika diridai bersama Bobby Nasution dirinya akan memperbaiki sistem pendataan.

"Kami akan lakukan pendataan maksimal, agar bantuan sosial dari pemerintah bisa merata. Terkait untuk Posyandu, kami akan melakukan kajian, karena sebenarnya ada dana dari pemerintah pusat," terang Aulia Rachman.

Pasangan nomor urut 2, Bobby Nasution-Aulia Rahman tidak mau banyak umbar janji kepada masyarakat. Program yang menjadi prioritas adalah memberikan kesehatan gratis kepada warga, 1.000 beasiswa untuk mahasiswa berprestasi dan bidang agama dengan mewajibkan anak SD harus bisa membaca Alquran.

"Program saya dan Bobby, tidak banyak. Kami ingin fokus ke bidang kesehatan, pendidikan dan agama yang menjadi pilar utama. Untuk infrastruktur, itu adalah kewajiban bagi setiap pimpinan untuk membenahi kotanya," tandas Aulia Rachman.

(JW/RZD)