Aulia Rachman Diminta Perhatikan Pelaku UMKM

Aulia Rachman Diminta Perhatikan Pelaku UMKM
Aulia Rachman saat memperhatikan seorang penenun Ulos di Pulo Brayan Bengkel Baru, Medan Timur. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan – Calon Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman, menyambangi aktivitas pengrajin pembuat kain Ulos (kain tradisional Batak) di Pulo Brayan Bengkel Baru, Medan Timur.

Ia mendatangani lokasi itu usai menyerap aspirasi dan silaturahmi dengan para warga di Jalan Empat, Pulo Brayan, Medan.

Aulia bersama sejumlah relawan mendatangi kediaman Jhon Hutajulu yang merupakan pengrajin kain tradisional Batak.

Di tempat itu, ia melihat aktivitas seorang pekerja yang sedang menyelesaikan proses pembuatan kain ulos yang masih menggunakan cara manual yakni dengan alat tenun bukan mesin (ATBM) dari kayu.

Sambil mengamati proses penyelesaian kain, Aulia kagum dan bangga dengan pengrajin kain Ulos yang mampu memproduksi kain tradisional Batak Toba dengan ATBM yang membutuhkan keahlian dan ketekunan untuk membuatnya.

Jhon Hutajulu langsung menyampaikan keluhan, karena sepinya permintaan selama masa pandemi Covid-19.

"Kalau dulu lumayan banyak yang pesan ulos terutama untuk pesta adat. Selama pendemi ini permintaan sepi. Jadi mohon diperhatikan lah pak Aulia," ucap Jhon Hutajulu, yang sudah menggeluti usaha ini selama 10 tahun.

Aulia pun menyarankan, agar pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) itu didaftarkan segera ke dinas terkait agar mendapat bantuan dana dari pemerintah kota untuk pengembangan usaha.

"Nanti segera didaftarkan ke dinas terkait ya pak, supaya UMKM tradisional ini mendapat bantuan dan makin berkembang usahanya," ujar mantan Ketua Komisi 2 DPRD Medan ini.

Apalagi saat ini, kata Aulia, di masa pandemi Covid-19, pemerintah pusat juga telah membuka pendaftaran online Bantuan Presiden Usaha Mikro (BPUM) untuk UMKM.

"Bantuan dari pemerintah pusat juga ada BPUM yang dikhususkan untuk pelaku UMKM. Dan sudah dibuka gelombang kedua," terang Aulia.

Kain Ulos yang dulunya berfungsi sebagai penghangat tubuh oleh suku Batak yang tinggal di pegunungan, seiring zaman, saat ini ulos menjadi simbol ikatan kasih sayang antara anak dan orang tua atau satu orang dengan orang lainnya.

"Kain Ulos melambangkan ikatan kasih sayang antar sesama yang harus dijaga dan dilestarikan," tandas Aulia.

Terlebih kata Aulia, kain tradisonal suku Batak asal Sumatera Utara ini telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh kemendikbud pada 2014 lalu, dan setiap 17 Oktober diperingati sebagai hari Ulos Nasional.

(JW/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi