Jangan Peralat Anak Yatim untuk Meminta-minta

Jangan Peralat Anak Yatim untuk Meminta-minta
Ketua Yayasan, H Eddy Syofian, Wakil Bupati Batubara, H Oky Iqbal Firma SE, Pendiri Panti Asuhan, H Amiruddin Lubis, Ketua DPRD TTinggi, H Basyaruddin Nasution SH dan isteri, Hj Delila Sofa Nasution SH.MKn, selaku Bendahara Yayasan. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Tebingtinggi - Pendiri dan Ketua Pembina Yayasan Panti Asuhan Amaliyah kota Tebingtinggi, Drs H Amiruddin Lubis meminta kepada Yayasan pengelola Panti Asuhan untuk tidak memanfaatkan anak-anak menjadi peminta-minta di jalan atau membawa propasal ke masyarakat.

Pernyataan ini disampaikannya di hadapan Pengurus Yayasan dan anak anak Panti Asuhan Amaliyah Tebingtinggi di Panti Asuhan Amaliyah Kel Tambangan Kota T.Tinggi, Minggu (1/11/).

"Saya prihatin jika masih ada pengolala panti asuhan memperalat anak asuhnya untuk minta-minta dijalan dan membawa proposal ke instansi dan masyarakat,” kata mantan Walikota Tebingtinggi (1974-1985).

Hadir pada kesempatan itu, Ketua DPRD Kota Tebingtinggi, H.Basyaruddin Nasution,Wakil Bupati Batubara, H.Oky Iqbal Firma SE, Ketua Yayasan Panti Asuhan Amaliyah, Drs.H.Eddy Syofian M.AP.

Hadir juga pengurus yayasan antara lain H.Agus Khoir Nasution,H.Erlianda Purba, SH, Sylvia R.Armayanti Lubis S.Sos,MSP, Hj. Delila Sofa Nasution,MKn, KH Muhammad Su"ud, H.Abu Hasyim Siregar, H.Subarja dan Penjab Harian Johan Arifin Harahap.

“Saat kita punya niat untuk membangun panti asuhan maka mulai saat itu dan seterusnya tugas mulia ini harus kita kelola dengan baik. Kita asuh mereka denga kasih sayang, didik akhlak dan pendidikannya dan sentuhan kasih sayang,” ucapnya.

Dihadapan warga panti asuhan, pria berusia 82 tahun ini memotivasi anak mereka agar giat belajar, jangan nakal dan harus menjadi anak yang soleh dan soleha.

Dia menceritakan, sejak umur 3 tahun sudah ditinggal ibunya dan umur 6 tahun ditinggal ayahnya.

“Saya ini anak yatim piatu tetapi dahulu di Penyabungan tidak ada panti asuhan, sehingga saya harus bekerja dan menumpang di rumah keluarga berpindah tempat,” kenang Amiruddin dan saat bersamaan meneteskan air mata.

Basyaruddin Nasution menyampaikan, bagi Pemko Tebingtinggi, Panti Asuhan Amaliyah ini punya sejarah yang baik karena Amiruddin Lubis yang memprakarsai pembangunan panti ini saat menjabat Wali Kota.

Oleh karenanya, kewajiban Pemko untuk memberdayakan panti ini dan sependapat dengan harapan pendidiri panti agar jangan ada anak anak panti terlantarkan karena kekurangan makanan sehingga harus meminta minta dijalan.

“Sebagai Ketua Dewan saya berjanji untuk terus memberi perhatian kepada panti asuhan ini,” ujarnya.

Ketua Yayasan H. Eddy Syofian menjelaskan panti asuhan yang didirikan pada 23 Desember 1978 hingga usianya 42 tahun tidak pernah anak asuh panti meminta minta dijalan dan membawa proposal karena ini salah satu pesan dari pendiri panti asuhan ini.

Dia mengatakan, sampai saat ini pihak panti tidak pernah kekurangan makanan karena besarnya kepedulian Pemko dan masyarakat. Jumlah anak panti sejak berdiri hanya sekitar 40 hingga 45 orang tidak boleh lebih karena hanya diperuntukkan 10 kamar.

Mereka sekolah di sekitar kota Tebingtinggi dan mereka juga diberi pembelajaran di panti seperti mengaji, menghafal qur'an, pendidikan ketrampilan menjahit dan komputer serta mercocok tanam di areal lahan panti asuhan ini.

Sejak reorganisasi kepengurusan Yayasan terbentuk pada januari 2020, Panti Asuhan ini memiliki Pengesan Berbadan Hukum dari Menteri Hukum dan Ham Nomor AHU-0003057.AH.01.04 Tahun 2020 tanggal 17 Februari 2020 saat melalukan pembenahan seperti pengecatan, pengadaan lemari pakaian dan rencana pembanguna ruang makan/ ruang belajar.

(HERS/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi