Berkreasi Lewat Buku Mini untuk Tumbuhkan Literasi

Berkreasi Lewat Buku Mini untuk Tumbuhkan Literasi
Salah satu buku mini karya murid kelas IVB SDN 28 Indrapura, Batubara, dalam mata pelajaran IPS lewat pembelajaran berbasis karya (project based learning). (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Lili Gusni (40), guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) 28 Indrapura, Kabupaten Batubara, merasa masygul dengan hasil survei yang dilakukan oleh Organisasi untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (UNESCO) 2019.

Survei itu menyebutkan, Indonesia berada di peringkat 60 dari 61 negara di dunia dalam level literasi baca.

Di sisi lain, pandemi virus Corona 2019 (Covid-19) melanda dunia, termasuk Indonesia. Dunia pendidikan turut terdampak besar. Proses belajar mengajar sempat terhenti. Padahal, hak anak untuk mendapatkan pendidikan harus diprioritaskan.

Untuk memenuhi hak anak atas pendidikan itu, akhirnya ditempuh kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar dari rumah (BDR). Karenanya, guru dituntut untuk menguasai teknologi informasi. Meski demikian, tetap ada persoalan yang harus diatasi.

Guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) 28 Indrapura, Kabupaten Batubara, Lili Gusni.
"Kendalanya, tidak semua murid memiliki ponsel pintar untuk proses belajar daring. Akhirnya, mau tak mau, guru juga harus melakukan pembelajaran luring," ungkap Lili Gusni kepada Analisadaily.com, Selasa (3/11).

Menurut guru yang sudah dua tahun terakhir menjadi Fasilitator Daerah (Fasda) Program Pintar Tanoto Foundation, ini, problem tersebut menjadi pekerjaan rumah bagi semua pihak, tak terkecuali orang tua. Apalagi, sudah selama tujuh bulan terakhir ini, pembelajaran dilakukan lewat BDR.

Membuat Buku Mini

Dalam proses belajar daring, Lili yang juga wali kelas IVB SDN 28 Indrapura ini kemudian mencoba melakukan kreasi dan inovasi dalam proses pembelajaran. Misalnya, untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dia mencoba melakukan pembelajaran berbasis proyek/karya (Project Based Learning).

Lili mengajar dengan mengajak muridnya membuat buku mini yang di dalamnya menceritakan tentang pengalaman anak didik seama belajar dari rumah. Bahan yang digunakan relatif mudah diperoleh dan murah, seperti kertas jeruk, kertas HVS, origami dan lem.

"Sebelum anak didik membuatnya, saya memberi contoh lebih dulu. Ini supaya saat mereka membuatnya di rumah, sudah paham caranya, tentu juga dengan dibantu orangtua mereka," tuturnya.

Lili mengungkapkan, dia memilih anak didiknya membuat buku mini supaya mereka lebih giat membaca. "Karena, untuk bisa menulis, senjata utamanya adalah membaca," jelasnya sembari menambahkan, pembelajaran berbasis karya untuk pelajaran IPS ini diperolehnya saat mengikuti pelatihan Tanoto Foundation Modul II.

Secara khusus, Lili yang kini sudah menjadi fasilitator nasional ini mengaku, banyak pengetahuan yang diperolehnya selama bergabung dengan Tanoto Foundation.

Apalagi, Koordinator Daerah Batubara, Bobby Widanto, selalu memberikan contoh nyata tentang literasi kepada seluruh fasda di Batubara. "Bahkan, dia dengan senang hati memberikan atau meminjamkan buku agar wawasan kami bisa bertambah," tuturnya.

Tumbuhkan Minat Baca

Lili memberi waktu selama seminggu kepada anak muridnya di kelas IVB untuk menyelesaikan buku mini. Untuk menyelesaikannya, dia membebaskan para murid berkreasi seoptimal mungkin selama tetap dalam ketentuan.

Hasilnya? Lili mengaku tergugah. "Walaupun masih jauh dari kata sempurna, namun saya merasa senang karena mereka mengerjakannya dengan perasaan gembira walau belajarnya hanya di rumah saja," tuturnya.

Lili yang memang bercita-cita jadi guru karena darah sebagai pendidik mengalir dari ayahnya ini menyatakan, salah satu kunci keberhasilan BDR adalah kerja sama pihak sekolah dan orang tua sebagai guru di rumah. Sebab, hakikatnya, belajar bisa dilakukan di mana dan kapan saja.

"Dengan berkreasi membuat buku mini ini, mudah-mudahan bisa menumbuhkan minat baca anak-anak didik," pungkas perempuan yang mengaku, hal paling menggembirakan baginya adalah ketika anak didiknya mampu menguasai dan memahami materi yang disampaikannya sehingga murid bersangkutan bisa mengaplikasikannya dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.

(GAS/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi