Masyarakat Sulit Temui Bupati Dairi

Masyarakat Sulit Temui Bupati Dairi
Wakil Ketua DPRD, Wanseptember Situmorang. (Analisadaily/Sarifuddin Siregar)

Analisadaily.com, Sidikalang - Wakil Ketua DPRD Dairi, Wanseptember Situmorang mengatakan, masyarakat sulit bertemu Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu. Padahal, banyak hal yang hendak dibicarakan para tokoh bersama kepala daerah terkait pembangunan.

Kata dia, masyarakat menitipkan salam kepada Bupati dan Wakil Bupati, Eddy-Jimy yang telah memenangkan pasangan ini. Begitu juga partai Demokrat yang mendapat banyak dukungan, turut menyampaikan salam.

“Tetapi sangat disayangkan, sulit bertemu Bupati,” kata Wanseptember dari podium sidang yang dipimpin Ketua Sabam Sibarani dihadiri Wakil Bupati, Jimmy, Sekretaris Daerah Leonardus Sihotang dan para pimpinan organisasi.

Pada pemandangan umum anggota DPRD Dairi atas R-APBD 2021 ia juga menyinggung penampungan e-pokir (pokok pikiran) yang hanya 10 persen. Padahal, peraturan telah menyatakan memberi ruang kepada legislatif dalam penyusunan anggaran.

Menurutnya, penyusunan anggaran 2021 belum mengacu visi misi. Dia belum melihat adanya dinas benar-benar implementasi “Dairi Unggul”.

Ditandaskan, jika pada APBD 2021 tidak terwujud alokasi untuk realisasi Dairi Unggul, dia akan minta Ketua Umum DPP Partai Demokrat dan DPC Partai Demokrat mencabut dukungan dari pasangan Eddy-Jimmy.

Wanseptember meyinggung kualitas pejabat impor yang dipandangnya tidak lebih baik dibanding ASN lokal. Ada beberapa pimpinan OPD impor justru kualitasnya di bawah standar.

“Jangan bicara perubahan kalau tidak ada perubahan. Jangan bicara Dairi Unggul kalau tidak unggul” kata Wanseptember.

Sebelumnya, legislator dari fraksi Nasional Demokrat, jembal Putra Ginting juga mengkritisi sikap eksekutif terkait e-pokir. Menurutnya, e-pokir nol persen ditampung. Tak perlu lagi kunjungan lapangan dan reses.

Leonardus ketika diminta tanggapan tentang e-pokir mengatakan, dewan beda pendapat. Ditanya saja sama yang menyampaikan. Seputar kaulitas pejabat impor di bawah standar, Leonardus mengatakan, cukup bagus. Hanya saja, perlu dievaluasi.

Beberapa PNS mengeluhkan kepemimpinan Eddy. Tipikalnya marah-marah bahkan sering lupa terhadap apa yang diucapkan. Kalau masuk ke ruangan, ponsel wajib ditinggal di luar. Tetapi, Eddy paling suka kalau disuguhi makanan.

Sementara itu, beberapa anggota tim pendukung saat pilkada mengaku, kecewa karena tidak diberi ruang bertamu.

(SSR/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi