Banjir di Simangambat Meluas, Jalanan Lumpuh Total

Banjir di Simangambat Meluas, Jalanan Lumpuh Total
Rumah warga terendam banjir di Kecamatan Simangambat, Padang Lawas Utara (Analisadaily/Tohong P Harahap)

Analisadaily.com, Simangambat - Tingginya curah hujan yang turun dalam beberapa terakhir mengakibatkan Sungai Barumun meluap dan menyebabkan rumah warga terendam banjir.

Pantauan Analisadaily.com, Sabtu (21/11), banjir ini merupakan yang kedua kalinya dirasakan warga Kecamatan Simangambat, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) dalam satu bulan terakhir.

Namun kali ini volume air lebih tinggi dibanding banjir sebelumnya. Ketinggian air mencapai setengah meter hingga merendam puluhan rumah warga.

Untuk diketahui, Sungai Barumun hanya berjarak beberapa meter dari Desa Pagaran Tonga (Sunge Rodang dan Suro Dingin) sehingga bila terjadi hujan deras luapan air segera menggenangi desa tersebut.

Camat Simangambat, Umar Bakti Harahap, melalui Kasi Pelaporan dan Kesos, Tamtam Harahap, mengungkapkan banjir di Kecamatan Simangambat ada di tiga titik jalan lintas barakaz.

Saat ini, lanjutnya, Pemerintah Kecamatan Simangambat sudah menyiapkan posko kesehatan di dua lokasi yang masing-masing dijaga petugas kesehatan dari Puskesmas Langkimat dan Puskesmas Ulak Tano.

"Tanggal darurat dan pelayanan kesehatan masyarakat sudah dibuat di dua tempat yakni dari Puskesmas Langkimat dan Puskesmas Ulak Tano," ujar Tamtam.

Sementara Parla (34), warga Simangambat mengungkapkan banjir dadakan seperti ini selalu terjadi setiap tahun.

Menurutnya jika hujan deras terus mengguyur wilayah Simangambat, akses jalan lintas dari barakaz menuju ke kecamatan akan terendam banjir.

"Banjir terjadi tiap tahun dan itu terjadi pada akhir-akhir tahun. Biasanya air naik ke rumah warga jika sudah memasuki masa puncaknya, hanya pada saat ini air belum terlalu tinggi, hanya menggenangi badan jalan," papar Parla.

Saat ini banjir sudah merendam areal perkebunan, jalan raya, sekolah hingga persawahan. Kendati demikian, kondisi di lapangan masih terkendali.

Warga juga mulai mengevakuasi harta benda ke tempat yang lebih aman meski mereka masih bertahan di rumah masing-masing.

(ONG/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi