Selain itu, kesembilan orang yang reaktif tersebut juga tidak melaporkan hasil rapid tes kepada Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Langsa.

Informasi diperoleh Analisadaily.com, Sabtu (5/12), hasil rapid tes yang dilakukan oleh Klinik Pratama BNNK Langsa, Selasa (24/11), menyatakan ada sembilan pegawai yang reaktif. Dari jumlah tersebut, delapan diantaranya aparatur sipil negara (ASN) dan satu tenaga kontrak karya (TKK).

Ironisnya, usai dilakukan rapid tes, kesembilan orang dimaksud tidak melakukan isolasi mandiri dan masih menjalankan tugas seperti biasa.

Penanggungjawab Klinik Pratama, dr. Muhar Reza, membenarkan bahwa setelah dilakukan rapid tes, hasilnya sembilan pegawai BNNK Langsa dinyatakan reaktif.

"Kemudian hasil ini itu telah kita sampaikan kepada Kepala BNNK Langsa dan menyarankan agar kesembilan orang itu untuk dilakukan isolasi mandiri," kata Muhar.

Selain itu Muhar juga menyarankan agar Kantor BNNK Langsa dilakukan sterilisasi dengqn penyemprotan disinfektan.

"Saya hanya sebagai dokter yang melakukan pemeriksaan dan apakah mereka ada melakukan isolasi mandiri, itu kewenangan Kepala BNNK Langsa," sebutnya.

Kepala BNNK Langsa, AKBP Basri, mengakui ada sembilan pegawainya yang reaktif Covid-19.

"Pada Selasa (24/11) saya perintahkan untuk dilakukan rapid tes dan ada sembilan orang yang menurut alat itu reaktif. Atas saran dokter disuruh isolasi mandiri karena tanpa gejala dan sudah saya perintahkan untuk isolasi mandiri," ujarnya.

Namun menurutnya, dua hari setelah rapid tes, di antara sembilan orang itu ada yang kembali memeriksakan diri ke laboratorium karena tidak percaya dengan hasil awal. Setelah menjalani pemeriksaan di laboraturium, hasilnya justru non reaktif.

Sementara Sekretaris Dinas Kesehatan Langsa, Erizal mengatakan, sampai saat ini belum ada laporan mengenai sembilan pegawai BNNK Langsa yang reaktif Covid-19.

"Namun secara aturan bagi masyarakat yang dinyatakan reaktif maka harus melakukan isolasi mandiri," tegasnya.

(DIR/EAL)