Bupati Tapsel, Syahrul M Pasaribu (kiri) (Analisadaily/Hairul Iman Hasibuann)
Analisadaily.com, Padangsidimpuan - Kurun waktu 10 tahun (2010 hingga 2020) pendapatan menyeluruh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapanuli Selatan (Tapsel) mencapai 251 persen lebih.
"Total pendapatan menyeluruh Tapsel tahun 2010 sekitar Rp 517 miliar lebih, sedangkan 2020 Rp 1,3 triliiun lebih," kata Bupati Tapsel, Syahrul M Pasaribu, Rabu (30/12).
Dikatakan, sebenarnya capaian tertinggi pendapatan menyeluruh Pemkab Tapsel selama 10 tahun terakhir berada di tahun 2019, yaitu mencapai 284 persen lebih atau sekitar Rp 953 miliar lebih.
"Tahun 2010 pendapatan menyeluruh Rp 517 mikiar lebih sedangkan tahun 2020 Rp 1,4 triliun lebih," terangnya.
Sedangkan untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) selama 2010 hingga 2019 kata Syahrul adalah sebesar 549 persen lebih atau setara Rp 136 mikiar lebih.
"PAD 2010 sebesar Rp 30 miliar lebih, tahun 2019 mencapai Rp 167 miliar lebih," sebutnya.
Sementara untuk PAD tahun 2020, lanjut Syahrul, sebesar 428 persen lebih atau setara Rp 100 mikiar lebih, dengan rincian PAD Tapsel tahun 2010 Rp 30 miliar lebih menjadi Rp 130 miliar lebih di tahun 2020.
Menurut politisi senior Golkar ini, terjadinya sedikit penurunan PAD serta pendapatan menyeluruh Pemkab Tapsel dari tahun 2019 ke 2020 dikarenakan faktor pandemi Covid-19 yang berdampak pada perekonomian nasional.
"Dampak Covid-19 yang melanda dunia berdampak besar pada perekonomian RI, dan tentunya mempengaruhi capaian target PAD atau pendapatan menyeluruh Pemkab Tapsel di tahun 2020 ini," tegasnya.
Lebih lanjut Syahrul mengatakan, dalam hal perjalanan APBD Tapsel sejak tahun 2010 hingga 2020 realisasinya mencapai rata-rata mencapai 90 persen meski pernah menembus angka 100 persen lebih di tahun 2018, APBD-nya sekitar Rp 1.362 miliar lebih, sedangkan realisasi Rp 1.368 mikiar lebih.
"Kondisi keuangan yang baik, tentu berdampak positif terhadap pesatnya pembangunan berbagai sektor, khususnya infrastruktur di seluruh kecamatan di Kabupaten Tapsel," katanya.
Sedangkan untuk target PAD tahun 2021, Syahrul mengungkapkan, hanya sekitar 20 persen atau Rp 133 miliar lebih dengan realisasi Rp 130 miliar lebih.
"Covid-19 ini masih akan terasa dampak besarnya pada keuangan negara tahun 2021, yang tentunya berimbas kepada kondisi keuangan pemerintah daerah, khususnya Tapsel," ujarnya.
Disinggung kiatnya dalam keberhasilan pengelolahan anggaran yang relatif surplus ini, Syahrul menyebutkan, kesinambungan pembangunan serta iklim investasi yang kondusif.
"Ini semua buah keberhasilan kita yang bekerja siang dan malam, marudan marlasniari di lapangan maupun di kantor," tandasnya.
(HIH/RZD)