Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi (Analisadaily/Jafar Wijaya)
Analisadaily.com, Medan - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, menyampaikan rasa duka cita atas meninggalnya pendakwah kenamaan, Syekh Ali Jaber.
"Innalillahi Wainnalillahi Rojiun. Kita semua berduka dan kita mendoakan Syekh Ali Jaber husnul khotimah. Kehendak Tuhan, kehendak Allah gak bisa dihindarkan," ucap Edy, Kamis (14/1).
Edy Rahmayadi menceritakan kedekatan dirinya dengan almarhum Syekh Ali Jaber. Sebab almarhum pernah berkhotbah pada saat anaknya menikah.
"Yang membacakan khotbah nikah anak saya almarhum Syekh Ali Jaber di Jakarta dan saya sering kontak-kontakan sama beliau," jelasnya.
Edy menuturkan pada saat masih hidup, Syekh Ali Jaber giat mengembangkan huruf Al-Quran braille.
"Almarhum sedang mengembangkan tentang huruf Al-Quran braille untuk orang buta. Mudah-mudahan ada pengganti beliau," ujar Edy.
Belum diketahui penyebab wafatnya Syekh Ali Jaber. Namun diketahui ia sempat dirawat karena positif Covid-19.
Pendakwah kelahiran Madinah ini merupakan sosok bersahaja yang memiliki banyak jamaah. Dia meninggal di usia 44 tahun. Meski lahir di Arab Saudi, namun ia sangat mencintai Indonesia.
Bahkan dalam salah satu ceramahnya, Syekh Ali Jaber sempat berpesan jika meninggal di Indonesia, dirinya ingin dimakamkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Ya, Allah walaupun saya memilih, memohon meninggal di Madinah. Kalau saya ditetapkan meninggal di Indonesia, mohon saya mau dimakamkan di Lombok," kata Syekh Ali Jaber dalam ceramah tersebut.
(JW/EAL)