Proses pencarian nelayan asal Indonesia yang tenggelam di Sabah, Malaysia (Antara)
Analisadaily.com, Sabah - Dua orang nelayan asal Indonesia yang tenggelam di Sabah, Malaysia, Jumat (15/1) kemarin, hingga kini belum ditemukan.
Keduanya merupakan tenang kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Malaysia sebagai nelayan.
Konsul Jenderal Republik Indonesia di Kota Kinabalu Sabah, Krisnha Djelani, membenarkan tenggelamnya dua WNI di perairan Kuala Meruap Lahad Datu.
Krisnha menyebut saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan majikan dan keluarga kedua WNI tersebut yang berdomisili di Kinabatangan Sandakan.
"Iya, benar kami juga sudah menerima informasi soal tenggelamnya kedua WNI ini yang tinggal di Kinabatangan Sandakan. Akan tetapi, lokasi kejadiannya di wilayah kerja Konsulat RI Tawau," kata Krisnha, dilansir dari
Antara, Minggu (17/1).
Informasi yang diperoleh dari aparat kepolisian Lahad Datu Malaysia, kapal nelayan yang tenggelam tersebut berisi tiga anak buah kapal asal Indonesia dan seorang berasal dari Filipina.
Ketiga WNI yang dimaksudkan adalah Andi bin Manso, Sindora dan Adrian bin Bakhtiar. Ketiganya berasal Buton, Sulawesi Tenggara. Sementara ABK asal Filipina bernama Oyong.
Seorang WNI bernama Adrian bin Bakhtiar berhasil diselamatkan oleh kapal yang melintas pada saat kejadian, sedangkan Andi bin Manso dan Sindora bersama Oyong belum ditemukan.
Sesuai laporan kepolisian yang didapat dari Adrian bin Bakhtiar, pada hari Kamis (14/1) sekitar pukul 18.00 waktu setempat, mereka berangkat menangkap udang di Perairan Segama ke arah laut Kuala Meruap.
Dalam perjalanan, sekitar pukul 04.00, tiba-tiba kapalnya terbalik dan tenggelam sehingga ABK tidak sempat menyelamatkan diri karena suasana gelap gulita.
(EAL)