Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengucapkan terima kasih kepada tim gabungan yang sudah melakukan pencarian terhadap pesawat Sriwijaya Air SJ 182 (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Jakarta - Tim gabungan resmi menghentikan operasi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Namun demikian Basarnas tetap melakukan pemantauan aktif, sedangkan KNKT akan melanjutkan operasi pencarian kotak hitam Cockpit Voice Recorder (CVR).
Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, usai mengadakan rapat tindak lanjut penanganan musibah esawat Sriwijaya Air SJ 182 bersama tim gabungan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (21/1).
"Tim gabungan sudah melakukan pencarian sejak mendapat informasi pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dinyatakan hilang kontak. Untuk tahap awal sudah dilakukan operasi selama 7 hari dan sudah dilakukan perpanjangan sebanyak 2 kali, masing-masing selama 3 hari. Hari ini adalah hari terakhir perpanjangan dan dengan berbagai pertimbangan kami menutup operasi SAR pada hari ini," kata Budi Karya.
Budi menyebut, untuk menghormati keluarga korban akan dilakukan tabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat di perairan Kepulauan Seribu, Jumat (22/1) besok.
"Kami berkomitmen untuk terus mendampingi dan melayani keluarga korban dengan baik sampai seluruh proses diselesaikan," ungkap Budi.
Menurutnya pencarian kotak hitam CVR akan dilanjutkan oleh KNKT. Penemuan CVR sangat penting untuk melengkapi hasil investigasi KNKT dalam mengungkap penyebab terjadinya kecelakaan.
Sementara itu Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito mengatakan, pihaknya bersama unsur terkait telah berupaya maksimal dalam melakukan pencarian dan pertolongan.
Hingga hari ini, tim SAR gabungan behasil menemukan dan mengevakuasi body part (bagian tubuh), korban (325 kantong), serpihan kecil pesawat (68 kantong) dan serpihan besar badan pesawat (55 bagian).
"Operasi akan dilanjutkan dengan monitoring/pemantauan secara aktif dan apabila dikemudian hari ada laporan dari masyarakat terkait penemuan korban, kami akan merespon untuk menindaklanjuti," jelas Bagus.
Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono menjelaskan, pihaknya tetap melanjutkan pencarian CVR dengan didukung oleh sejumlah unsur terkait seperti TNI, Polri, Basarnas, Kemenhub, relawan dan unsur terkait lainnya.
Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL), Laksamana TNI Yudo Margono mengungkapkan, pihaknya tetap akan mendukung penuh operasi yang dilakukan oleh KNKT dan akan melaporkan jika menemukan jenazah maupun serpihan pesawat.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Rumah Sakit RS Polri, Rusdianto, mengatakan telah berhasil mengidentifikasi 43 korban. Bahkan 32 jenazah sudah diserahkan kepada keluarga korban. Kemudian Jasa Raharja sudah memberikan santunan kepada 39 ahli waris dan Sriwijaya Air sudah memberikan santunan kepada satu ahli waris, serta menyusul lima ahli waris yang akan segera menerima santunan.
Turut hadir bersama Menhub, Kepala RS Polri Rusdianto, Dirut Jasa Raharja Budi Rahardjo dan Dirut Sriwijaya Air Jefferson Irwin Jauwena.
(TRY/EAL)