Dugaan Pipa Bocor, SMGP Harus Bertanggungjawab

Dugaan Pipa Bocor, SMGP Harus Bertanggungjawab
Pasien sedang dalam perawatan di RSU Panyabungan. (Analisadaily/Adra Syukur)

Analisadaily.com, Mandailing Natal - Dugaan kebocoran pipa gas perusahaan panas bumi Perusahaan Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) di kawasan Kecamatan Puncak Sorik Marapi, menuai kritik dan kecaman dari elemen masyarakat Mandailing Natal.

"MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Madina mengutuk keras kelalaian dan ketidak profesionalan PT SMGP yang mengakibatkan hilangnya nyawa masyarakat yang tak berdosa. Ini salah satu dosa terbesar SMGP sepanjang sejarah Madina yang harus diingat," kata Wakil Ketua I MPC Pemuda Pancasila Madina, Ahmad Taher Nasution, Senin (25/1).

Kata dia, tragedi ini akan diangkat menjadi issue nasional. SMGP harus bertanggungjawab penuh dan jangan ada kata saling tuding serta menyalahkan pihak lain. Ini murni kelalaian PT SMGP yang harus diusut tuntas secara hukum.

"Kami minta Polri dengan tegas untuk bergerak cepat mengusut kejadian ini, jangan sampai hal ini menimbulkan kemarahan dan konflik sosial. Managemen SMGP harus diseret ke ranah hukum atas tragedi kemanusiaan ini," tegasnya.

Dijelaskan, kelalaian SMGP untuk kesekian kalinya ini tidak bisa lagi ditolerir oleh nalar sehat dan tidak dapat dibenarkan dalam segi apapun, apalagi hal ini menyangkut nyawa manusia.

"Hal ini salah satu bukti betapa amburadul dan semrawutnya managemen SMGP. Ini murni praktek "humman error'" dan kesalahan SMGP sehingga masyarakat jadi korban," tutur Taher.

Ia turut bersedih dan berbela sungkawa atas wafatnya warga Madina atas tragedi ini. Taher mengatakan, pihaknya telah mengirimkan tim advokasi untuk melakukan evakuasi, edukasi dan investigasi secara independen dari Pemuda Pancasila.

Serta mengidentifikasi persoalan ini secara objektif dan membantu pengawalan masyarakat serta PP Madina secepatnya akan mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada warga.

Menurut dia, ini persoalan nyawa manusia yang sangat fundamental dan hak-hak konstitusioanal warga masyarakat yang selama ini diabaikan dan dijajah oleh kapitalisme perusahaan SMGP.

"Kita juga akan mempelajari strategi lain seperti melakukan gugatan "class Action", demonstrasi besar-besaran dan meminta instansi di setiap tingkatan (Kabupaten, Provinsi sampai Pusat) untuk meninjau ulang izin operasional SMGP," ujarnya.

"DPRD dan BUPATI Madina jangan lagi buta dan tuli melihat persoalan ini. Mau berapa lagi masyarakat yang mati sia-sia gegara arogansi PT SMGP ini. Kalau perusahaan tersebut tak memberi dampak manfaat bagi masyarakat Madina, lebih baik PT SMGP kita usir dan kita minta segera "angkat kaki" dari Madina. Cabut saja izin operasional dan tutup perusahaan kapitalis tersebut", tegas Taher.

Akibat peristiwa itu, ada 5 orang korban jiwa dan puluhan lainnya sedang dalam perawatan intensif di RSU Panyabungan.

(ADR/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi