Erupsi Gunung Sinabung (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Tiganderket - Dampak dari erupsi Gunung Sinabung yang terjadi pagi tadi menyebabkan puluhan rumah warga tertutupi abu vulkanik. Begitu juga dengan lahan pertanian warga.
Plt. Kepala BPBD Karo, Natanail Perangin-angin mengatakan, berdasarkan data yang diperoleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, di Kecamatan Tigaderket sebanyak 17 desa terkena dampak abu vulkanik, Kecamatan Tigabinanga sebanyak 15 desa dan Kecamatan Kutabuluh sebanyak 8 desa.
"Sampai saat ini terdampak karena tertutup abu vulkanik. Guguran dapat berdampak ke masyarakat, baik pemukiman maupun perladangan. Laporan sementara sampai saat ini korban nihil. Personel TNI-Polri dan BPBD Karo masih melakukan patroli," kata Natanail, Selasa (2/3) siang.
Sementara Pos Pemantau Gunung Sinabung mencatat hari ini sudah 13 kali terjadi erupsi Gunung Sinabung dengan waktu sejak pukul 06.42 WIB hingga pukul 08.20 WIB. Kemudian semburan abu vulkanik dan awan panas sejuah 2.000 meter hingga 5.000 meter mengarah ke Tenggara - Timur
Pasca erupsi Sinabung hari ini, Satgas tanggap darurat bencana Gunung Sinabung melaksanakan apel kesiapan dilanjutkan patroli dan pembersihan wilayah yang terkena dampak abu.
"Melaksanakan patroli seputaran Gunung Sinabung. mengimbau dan membagikan masker kepada masyarakat agar keluar dari zona merah. dan dilarang beraktifitas. Melaksanakan pembersihan di tiga kecamatan terdampak dengan melibatkan personel dari TNI, Polri, BPBD dan Damkar Kabupaten Karo sebanyak 100 Personel," tutur Natanail.
Ia mengatakan untuk perkembangan situasi Gunung Sinabung sampai saat ini cuaca cerah, angin bertiup lemah ke arah barat dan barat laut. Sedangkan status Gunung Sinabung level III atau siaga.
"Gunung tampak jelas , asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih di atas puncak kawah. Sampai saat ini sudah terjadi 13 kali guguran awan panas," ungkap Natanail.
Terkait potensi ancaman ke depan yang mungkin terjadi, Natanail mengungkapkan potensi terjadinya awan panas guguran akibat kubah lava yang tidak stabil. Potensi terjadinya erupsi kembali juga ada.
"Potensi terjadinya hujan abu di sekitar gunung Sinabung sesuai dengan arah dan kecepatan angin dan potensi terjadinya laharan tergantung curah hujan di sekitaran Gunung Sinabung," tukasnya.
(JW/EAL)