Pangeran William bersama istrinya, Kate Middleton (Daily Mail/Bruce Adams)
Analisadaily.com, London - Pangeran William mengatakan, bangsawan Inggris tidak rasis setelah Meghan, istri dari adik laki-lakinya, Harry, mengatakan salah satu anggota keluarga yang tidak disebutkan namanya bertanya seberapa gelap kulit putra mereka Archie.
Pengungkapan itu muncul selama wawancara eksplosif menceritakan semua yang diberikan Harry, dan Meghan kepada Oprah Winfrey yang disiarkan beberapa waktu lalu.
Dalam kunjungan ke sebuah sekolah di London timur, William mengatakan dia tidak berbicara dengan Harry sejak wawancara itu disiarkan lebih dari tiga hari yang lalu.
"Saya belum berbicara dengannya tetapi saya akan melakukannya. Kami bukan keluarga rasis," tegas William dilansir dari
Channel News Asia, Jumat (12/3).
Dalam pertunjukan dua jam itu, Meghan juga menyampaikan, para bangsawan telah mengabaikan permintaan bantuannya sementara dia merasa ingin bunuh diri, sementara Harry mengatakan ayahnya, pewaris takhta Pangeran Charles, telah mengecewakannya dan dia merasa terjebak.
Pada hari Selasa, Istana Buckingham mengeluarkan pernyataan atas nama Ratu Elizabeth, nenek para pangeran, yang mengatakan, keluarga tersebut sedih dengan betapa menantang pasangan itu selama beberapa tahun terakhir.
Pernyataan itu menambahkan, masalah ras mengkhawatirkan dan akan diperlakukan dengan sangat serius, tetapi dengan tegas menyatakan beberapa ingatan mungkin berbeda.
Istana mengatakan, urusan keluarga harus ditangani secara pribadi.
Selama wawancara, Harry mengungkapkan betapa jauhnya dia dari anggota keluarganya yang lain, mengatakan ayahnya pernah berhenti menerima telepon pada satu titik, dan mengatakan ada "ruang" dalam hubungannya dengan William.
"Banyak yang akan terus dibicarakan tentang itu, seperti yang saya katakan sebelumnya, Anda tahu, saya sangat mencintai William, dia saudara saya, kita telah melalui neraka bersama dan kita memiliki pengalaman yang sama. Tapi kami berada di jalur yang berbeda," kata Harry.
Wawancara tersebut ditonton oleh 12,4 juta penonton di Inggris dan 17,1 juta di Amerika Serikat.
Ini terbukti memecah belah publik Inggris, beberapa percaya itu menunjukkan betapa kuno dan tidak tolerannya lembaga itu, sementara yang lain mencela itu sebagai serangan untuk kepentingan diri sendiri yang tidak pantas dilakukan oleh Elizabeth maupun keluarganya.(CSP)