Betapa tidak, pemain yang pernah mencetak gol di lima benua itu hanya lima hari berseragam Portimonense sejak menandatangani kontrak awal Februari lalu.

Semua ini bermula ketika kontrak Honda bersama Botafogo berakhir Desember 2020. Kemudian dia tidak terikat kontrak dengan pihak manapun sampai datang tawaran dari Portimonense.

Setelah kesepakatan tercapai dan kontrak berdurasi enam bulan dengan opsi perpanjangan satu tahun ditandatangani, pihak klub justru tidak bisa mendaftarkan playmaker berusia 34 tahun itu.

Hal ini dikarenakan ada aturan di Portugal bahwa pemain yang bisa didatangkan dengan status bebas transfer pada jendela musim dingin, sudah tidak memiliki klub sejak Oktober. Sementara Honda baru mengakhiri kontrak dengan Botafogo pada bulan Desember.

Alhasil Portimonense tidak bisa mendaftarkan nama Keisuke Honda dalam skuatnya untuk berjuang di Liga Primeira.

Keputusan ini tentu merugikan kedua belah pihak. Sebab Portimonense sangat membutuhkan sosok Honda yang kaya pengalaman untuk menghindari zona degradasi. Sedangkan Honda butuh klub agar bisa berpartisipasi membela Jepang di Olimpiade Tokyo 2021.

Tak mau larut dalam persoalan ini, pemilik 98 caps bersama timnas Jepang itupun segera bergabung dengan klub Azerbaijan, Neftci Pesekar FK.

Sejak memulai karier profesional tahun 2004 bersama Nagoya Grampus, Honda sudah malang melintang memperkuat sejumlah klub di banyak negara, seperti VVV-Venlo (Belanda), CSKA Moscow (Rusia), AC Milan (Italia), Pachuca (Meksiko), Melbourne Victory (Australia), Vitesse (Belanda) dan Botafogo (Brazil).

(EAL)