Pembobol Twitter Barack Obama Dipenjara Tiga Tahun

Kamis, 18 Mar 2021 17:23 WIB
1,948x
https://analisa.link/1016416/

Graham Ivan Clark, Kanye West dan Barack Obama (Aceshowbiz/WENN/Avalon/Euan Cherry)

Analisadaily.com, Amerika - Seorang remaja Florida yang meretas akun Twitter Kim Kardashian, Kanye West, dan mantan Presiden AS, Barack Obama sebagai bagian dari penipuan cryptocurrency telah dijatuhi hukuman tiga tahun penjara.

Tidak hanya mereka, Graham Ivan Clark juga mengambil alih profil media sosial miliarder teknologi Elon Musk, Bill Gates, dan Jeff Bezos, serta calon presiden Joe Biden Juli lalu.

19 Des 2024 16:43 WIB

Oknum Polisi Serdangbedagai Viral Setelah Ancam Tembak Pegawai Toko di Tebingtinggi, Kini Berakhir Damai

13 Mei 2023 19:31 WIB

Barack Obama dan Michelle Hadiri Wisuda Putrinya di USC

Dalam aksinya, ia meminta pengikut untuk mengirim pembayaran dalam Bitcoin, yang akan digandakan dan dikirim kembali sebagai bagian dari upaya selebriti untuk memberikan kembali kepada komunitas di tengah krisis Covid-19.

Pria berusia 17 tahun itu akhirnya mengumpulkan hingga $ 117.000 (£ 84.200) dari taktik tersebut, tetapi dia segera dilacak oleh pihak berwenang dan ditahan.

Pada hari Selasa, 16 Maret, dia mengaku bersalah atas 30 tuduhan komunikasi penipuan dan kejahatan kejahatan lainnya, lapor Tampa Bay Times.

Dia menyerahkan dana Bitcoin kepada pejabat, dan sebagai bagian dari kesepakatan pembelaan, diperintahkan untuk menghabiskan tiga tahun di pusat penahanan remaja, dikurangi waktu penahanan, serta tiga tahun masa percobaan.

Hukuman adalah maksimum yang diizinkan karena Clark, yang mendalangi seluruh penipuan, masih di bawah umur pada saat kejahatan itu terjadi. Dua tersangka lainnya, warga Orlando Nima Fazeli dan pria Inggris Mason Sheppard, juga ditangkap dan didakwa tahun lalu sehubungan dengan aksi peretasan.

Insiden tersebut, pada saat itu, memaksa Twitter untuk menangguhkan semua akun terverifikasi selama beberapa jam.

"Kami mengetahui insiden keamanan yang memengaruhi akun di Twitter. Kami sedang menyelidiki dan mengambil langkah untuk memperbaikinya. Kami akan segera memperbarui semua orang," kata platform micro-blogging itu dalam sebuah pernyataan.

"Anda mungkin tidak dapat menge-Tweet atau mengatur ulang kata sandi Anda saat kami meninjau dan menangani insiden ini," ujarnya dilansir dari Reuters, Kamis (18/3).

(CSP)

Berita Populer

Analisadaily.com adalah media online yang berkantor pusat di Medan. Analisadaily dikelola oleh PT. Media Warta Digital dan merupakan bagian dari kelompok usaha Analisa Group (Harian Analisa)