Kapolda Aceh Irjen Pol Wahyu Widada bersama Nayla (9 tahun), anak juru parkir yang bekerja di salah satu cafe di kawasan Seutui Banda Aceh (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Banda Aceh – Hari ini, Jumat (19/3) menjadi kisah yang tidak terlupakan bagi Nayla (9 tahun), anak dari juru parkir yang bekerja di salah satu cafe di daerah Seutui, Kota Banda Aceh.
Betapa tidak, sore ini Nayla dijemput staf pribadi Kapolda Aceh gara-gara Nayla nekat mengirim surat terbuka kepada Kapolda Irjen Pol Wahyu Widada.
Surat tersebut Nayla titipkan kepada salah seorang wartawan yang sedang meliput ibundanya saat Women’s Day beberapa waktu lalu selaku juru parkir wanita.
Nayla menulis surat kepada seorang jenderal yang akrab disapa pak Wahyu tersebut lantaran Nayla mengidolakan beliau dan sering menonton video Kapolda Aceh dari media sosial.
Sehari-hari aktifitas Nayla adalah sekolah dan menjaga kedua adiknya yang masih balita ketika ayah dan ibunya pergi bekerja sebagai juru parkir.
Meskipun usianya masih belia, Nayla sudah mampu secara mandiri menggantikan tugas-tugas orangtuanya dalam merawat adik-adiknya di rumah. Disamping itu, sejak kecil Nayla sudah bercita-cita menjadi Polisi Wanita (Polwan).
Foto-fotonya menggunakan seragam polisi banyak terpajang di dinding rumah kontrakan kayu tua di daerah Lorong Sebaya, Gampong Seutui, Kecamatan Baiturahman, Kota Banda Aceh.
Selepas Ashar Kapolda Aceh Irjen Pol Wahyu Widada mendatangi cafe tempat orang tua Nayla bekerja sebagai juru parkir. Segala makanan terbaik disajikan demi menyambut sang bocah tersebut.
Nayla dan orang tuanya dijemput staf pribadi Kapolda Aceh di rumahnya secara tiba-tiba dan diantar ke lokasi cafe. Betapa terkejutnya Nayla ketika melihat seorang Kapolda Aceh berbintang dua sudah berdiri dengan tangan terbuka hendak menyambut Nayla.
Air mata Nayla pun terjatuh dan ia segera memeluk sang idolanya. Beberapa kali sang Jenderal mengajak komunikasi, namun Nayla masih menangis terharu dan belum bisa berkata-kata.
“Sukses is my right, tidak perduli apa pekerjaan orang tua kita, tapi sukses bisa dimiliki oleh siapa saja. Kita dari kecil harus punya mimpi dan selanjutnya bagaimana memiliki komitmen dalam menggapai mimpi tersebut. Ingat kunci sukses saya, yaitu belajar, patuh kepada kedua orang tua dan rajin beribadah,” ucap Irjen Pol Wahyu Widada kepada Nayla di depan kedua orang tuanya.
Pertemuan Nayla dan sang idola berlangsung 30 menit, setelah itu Pak Wahyu memberikan bantuan program “Kue Surga” guna kelanjutan sekolah Nayla dan meninggalkan lokasi.
“Saya berterima kasih kepada Pak Wahyu yang sudah bermurah hati turun ke lapangan melihat kami dan mewujudkan mimpi Nayla bertemu bapak. Kami sebagai orang kecil merasa bahagia dan terharu. Disamping itu, ini akan menjadi kenangan terindah Nayla dan motivasi hidupnya untuk berjuang dan menggapai mimpi menjadi seorang polisi di masa mendatang,” ucap Heri (31), ayah dari Nayla sambil meneteskan air mata kepada rekan media.
(MHD/RZD)