Kepala Dinas Pendidikan Taput, Bontor Hutasoit mengatakan, sebanyak 611 sekolah yang sudah mulai menerapkan proses belajar dengan tatap muka ini terdiri sebanyak 226 PAUD, 324 SD, dan 61 SMP.

"Untuk tingkat PAUD ada sebanyak 226 sekolah dari 227 sekolah. Kemudian untuk SD sebanyak 324 dari 386 sekolah, dan untuk SMP sebanyak 61 dari 79 sekolah. Namun Masih ada sejumlah sekolah yang belum bisa menerapkan proses belajar tatap muka," katanya, Sabtu (10/4).

Namun demikian dia menyampaikan, dalam prakteknya seluruh sekolah dan anak didik yang melaksanakan proses belajar tatap muka ini wajib mengikuti aturan protokoler kesehatan.

"Dalam proses belajar sekolah dan anak didik wajib menerapkan aturan protokoler kesehatan," tandasnya.

Dia juga menambahkan, seluruh sekolah yang telah diberikan izin menerapkan proses belajar tatap muka ini telah memenuhi syarat sebagaimana tertuang dalam surat keputusan bersama (SKB) empat menteri yakni menteri pendidikan, menteri kesehatan, menteri agama, dan menteri dalam negeri.

Selain itu seluruh sekolah juga berada pada zona hijau Covid-19 dan masuk kategori sangat minim risiko Covid-19.

"Sekolah-sekolah yang telah diberikan izin ini adalah sekolah yang berada pada zona hijau dan sangat minim risiko Covid-19 dan telah memenuhi syarat-syarat sebagaimana tertuang dalam SKB empat menteri," ucapnya.

Dia juga mengatakan, dalam pelaksanaannya, proses belajar tatap muka ini disambut baik para orangtua dan anak didik dan sejak dimulai pada Selasa (6/4) lalu hingga saat ini berjalan dengan baik.

"Sejak dimulai proses belajar tatap muka ini disambut baik para orangtua dan diikuti para anak didik dengan antusias, dan sampai saat ini berjalan dengan baik," tandasnya.

(CAN/RZD)