#RaihIkhlas, Masyarakat Diajak Bijak Kelola Keuangan saat Ramadan

#RaihIkhlas, Masyarakat Diajak Bijak Kelola Keuangan saat Ramadan
Masyarakat diajak bijak kelola keuangan saat Ramadan (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Jakarta - Tahun 2021 merupakan yang kedua bulan suci Ramadan dijalankan #dirumahaja pada masa pandemi. Di mana kesabaran dan keikhlasan menjadi kata kunci dalam menghadapi tantangan ini.

Sebagai platform pembayaran digital dan layanan keuangan terdepan di Indonesia, OVO menggaungkan kampanye dan inspirasi “#RaihIkhlas” untuk membantu penggunanya menjalani Ramadan dengan lebih baik melalui fitur-fitur layanannya.

Head of Corporate Communication OVO, Harumi Supit, Ramadan bulan penuh kebaikan dan keberkahan, bulan yang selalu ditunggu umat Muslim. Ramadan menjadi momen introspeksi diri agar menjadi pribadi yang lebih baik, salah satunya menjadi pribadi ikhlas, terlebih lagi dalam kaitannya kita harus kembali menjalani Ramadan di masa pandemi, di mana banyak sekali tantangan dan cobaan yang harus dihadapi dengan hati yang ikhlas.

“Salah satu dari tantangan itu adalah mengenai mengatur keuangan di masa Ramadan. OVO melalui semangat keikhlasan menggaungkan kampanye #RaihIkhlas dalam menerima dan melepaskan kekhawatiran untuk mencapai Hari Kemenangan. Untuk itu, OVO melalui kampanye #RaihIkhlas berupaya untuk mendukung masyarakat pada saat ini melalui kemudahan solusi pembayaran, investasi dan asuransi digital termasuk juga kemampuan untuk menyalurkan sedekah secara online,” papar Harumi, Rabu (14/4).

Irma Gustiana A, S.Psi, M.Psi, Psikolog, PGCertPT, menjelaskan, banyak persoalan bermunculan selama pandemi ini. Bukan hanya masalah kesehatan, pandemi juga mengubah hampir seluruh lini kehidupan, termasuk perekonomian bahkan psikologis seseorang.

“Berdasarkan data Lembaga Penelitian SurveyMeter, pada akhir Mei 2020 tingkat kecemasan dan depresi penduduk Indonesia pada masa pandemi meningkat, 55% mengalami gangguan kecemasan dan 58% mengalami gangguan depresi. Ketidak ikhlasan dalam menerima masalah, takdir, atau apa yang ada dalam hidup akan menghalangi kebahagiaan dan menurunkan kualitas hidup, baik fisik maupun mental. Oleh karena itu, berupayalah untuk ikhlas, sabar, dan senantiasa bersyukur,” sebutnya.

Irma juga memberikan tips beribadah maksimal dengan fisik dan mental yang sehat:

I: Isi waktu dengan mencari kesibukan atau kegemaran baru.

K: Kajian, tadarus, buka puasa, sahur online bersama keluarga dan teman-teman.

H: Hayati dan menerima segala bentuk cobaan yang diberikan Tuhan adalah bagian dari proses pertumbuhan dan perkembangan sebagai individu.

L: Luangkan waktu untuk menjaga kebugaran dan merawat diri.

A: Abaikan informasi atau berita yang memberikan dampak negatif pada kesehatan mental.

S: Saling mendukung, saling mengingatkan dan memberdayakan sehingga daya tahan keluarga meningkat dan lebih bahagia.

Pada kesempatan yang sama, OVO mengumumkan survei perilaku masyarakat Indonesia terkait pengelolaan keuangan di bulan Ramadan dan masa pandemi. Adapun tujuan dilakukannya survei ini adalah ingin mengetahui perilaku masyarakat Indonesia dalam pengelolaan keuangan di bulan Ramadan khususnya di masa pandemi, sehingga OVO sebagai layanan keuangan dapat membantu masyarakat memberikan solusi dan inspirasi mengatur pengelolaan keuangan yang lebih baik.

Survei tersebut mengungkap beberapa fakta, antara lain:

  1. 6 dari 10 orang mengaku sulit mengatur keuangan selama Ramadan, terlebih karena pandemi dimana kebutuhan cenderung lebih banyak.
  2. 52% orang menggunakan dana darurat (yang ditarik dari tabungan / investasi) guna memenuhi kebutuhan saat Ramadan.
  3. 4 dari 10 orang melenceng jauh dari rencana awal terkait perencanaan keuangan saat Ramadan.
  4. 43% orang menggunakan seluruh THR-nya untuk kebutuhan Ramadan dan Idul Fitri.
  5. Hanya 4 dari 10 orang yang menyimpan THRnya untuk tabungan jangka panjang.
  6. 50% orang akan tetap memberi THR meskipun tidak dapat bertemu saudara dan kerabat. THR tersebut akan dibagikan melalui transfer.
  7. Tidak mendapat THR menjadi kekhawatiran terbanyak yang dipilih responden terkait Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini.
  8. Mayoritas responden memilih untuk menyalurkan THR sebagai hadiah untuk orang lain, kebutuhan sehari-hari, ditabung dan berinvestasi.
Perencana Keuangan Lolita Setyawati CFP® mengungkapkan, dari survei menunjukkan mayoritas masyarakat sulit mengatur pengelolaan keuangan. Kesalahan yang sering kali dilakukan saat Ramadan, antara lain tidak membuat perencanaan/ anggaran dan tidak mencatat pengeluaran; mudah tergoda “keinginan”; menggunakan sumber dana yang tidak sesuai peruntukkan (misal: Dana Darurat); berhutang demi gaya hidup Ramadan; dan tidak membuat skala prioritas.

“Sementara saat Ramadan, kita mempunyai beberapa kebutuhan tambahan ataupun pengeluaran khas Ramadan, seperti biaya mudik, zakat, memberikan THR pada yang bekerja dengan kita, memberikan bingkisan baik keluarga maupun kerabat. Banyak faktor yang membuat pengelolaan keuangan melenceng dan harus disiplin membagi antara pos penting, cukup penting dan tidak penting,” terangnya.

Lolita juga menambahkan beberapa tips mengatur keuangan selama Ramadan, yaitu:

  1. Buatlah daftar prioritas sesuai kebutuhan.
  2. Siapkan dana ekstra untuk kebutuhan tambahan.
  3. Belanja di awal atau dicicil sebelum bulan Ramadan.
  4. Buatlah menu sahur dan buka puasaq untuk menghindari pembelanjaan makanan yang impulsif.
(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi