Tiga dari Tujuh Pastor yang Diculik Dibebaskan

Tiga dari Tujuh Pastor yang Diculik Dibebaskan
Sebuah jalan di Port-au-Prince, tempat kemarahan meningkat dalam beberapa pekan terakhir atas kekerasan dan kerusuhan di Haiti. (AFP/Valerie Baeriswyl)

Analisadaily.com, Haiti - Juru bicara Konferensi Uskup Haiti, Pastor Loudger Mazile menyatakan, tiga dari tujuh pastor Katolik yang diculik di Haiti awal bulan ini telah dibebaskan.

Sebanyak 10 orang diculik di Croix-des-Bouquets, sebuah kota di timur laut ibu kota Port-au-Prince, pada pertengahan April, termasuk tujuh pendeta, lima di antaranya warga Haiti, serta dua warga Prancis, seorang pendeta dan seorang biarawati.

Pastor Loudger Mazile mengatakan, orang Perancis itu tidak dibebaskan. Tidak ada orang awam di antara mereka yang dibebaskan.

"Tiga dari tujuh pendeta yang diculik pada 11 April telah dibebaskan," kata Pastor Mazile kepada AFP dilansir dari Channel News Asia, Jumat (23/4).

Haiti, negara termiskin di Amerika, dilanda ketidakamanan dan bencana alam.

Penculikan untuk mendapatkan uang tebusan melonjak dalam beberapa bulan terakhir di Port-au-Prince dan provinsi lain, yang mencerminkan meningkatnya pengaruh geng bersenjata di negara Karibia itu.

Pemerintah Haiti mengundurkan diri dan seorang perdana menteri baru diangkat setelah penculikan para pendeta, sebuah langkah yang dikatakan Presiden Jovenel Moise, akan memungkinkan untuk mengatasi masalah ketidakamanan yang mencolok dan melanjutkan diskusi dengan tujuan untuk mencapai konsensus yang diperlukan untuk politik dan stabilitas kelembagaan negara.

Pastor Mazile menambahkan, para korban yang diculik sedang dalam perjalanan ke pelantikan pastor paroki baru ketika mereka diculik.

Sebelumnya kepada AFP, dengan para penculik menuntut tebusan US $ 1 juta untuk kelompok itu. Pihak berwenang mencurigai sebuah geng bersenjata bernama 400 Mawozo, yang aktif dalam penculikan berada di balik penculikan itu, menurut sumber polisi.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi