Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yugo Margono mengungkapkan hal tersebut dalam jumpa pers, Sabtu (24/4).

"Telah ditemukan beberapa kepingan yang diyakini bagian atau komponen dari kapal selam KRI Nanggala 402," kata Yugo, dilansir dari Liputan6.

Diyakini serpihan tersebut milik Kapal Selam KRI Nanggala 402. Keyakinan itu diperkuat dengan keterangan para ahli dan prajurit TNI mantan awak kapal selam KRI Nanggala 402.

"Barang-barang ini tidak dimiliki kapal lain, dan di radius 10 mil tidak ada kapal yang melintas. Berdasarkan keterangan ahli dan para mantan awak kapal selam, diyakini ini adalah barang KRI Nanggala," ucap Yugo.

TNI Angkatan Laut menerjunkan KRI Rigel 933 untuk mendeteksi penemuan area kemagnetan tinggi yang diduga Kapal Selam Nanggala 402 yang hilang kontak. KRI Rigel 933 meluncur ke Perairan Utara Pulau Bali.

"KRI Rigel lagi menuju ke arah (kemagnetan) itu untuk memastikan bendanya apa," sebut Kadispenal Laksamana Pertama, Julius Widjojono.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono, sebelumnya mengungkap temuan terbaru dari sinyal dugaan keberadaan Kapal Selam KRI Nanggala 402.

"Jadi tadi baru kita temukan, saat Panglima TNI ke sana ditemukan kemagnetan yang tinggi di kedalaman 50-100 meter melayang dan kita sudah coba pastikan degan sonar," kata Yudo saat jumpa pers di Bali yang disiarkan secara daring, Kamis (22/4).

Namun demikian, Yudo belum dapat memastikan apakah kemagnetan kuat dari temuan itu adalah berasal dari KRI Nanggala 402.

Menurutnya, perlu konfirmasi lebih rinci lagi dengan bantuan armada tambahan akan segera diterjunkan.

"Jadi KRI Rigel nanti sore datang dan akan memaspastikan lagi kemagnetan apa yang tinggi itu," ucapnya.

(RZD)