The Weeknd (Aceshowbiz/WENN)
Analisadaily.com, Los Ageles - Penyanyi The Weeknd memuji bos Grammy karena memecat komite peninjau nominasi, tetapi ia menegaskan, langkah itu tidak cukup baginya untuk mempertimbangkan mencabut keputusannya memboikot acara itu.
Pelantun "Blinding Lights" itu mengumumkan keputusannya untuk mundur dari Grammy setelah ia secara mengejutkan dikeluarkan dari nominasi untuk album 2020 "After Hours". Ia mengatakan, proses nominasi tidak adil dan bos Grammy adalah korup.
Komentarnya memicu penyelidikan para pemimpin Recording Academy, yang pekan lalu mengumumkan, mereka membatalkan komite peninjau nominasi Grammy yang kontroversial.
Dilansir dari Aceshowbiz, Selasa (4/5), The Weeknd mengakui keputusan tersebut dalam pernyataan baru, bersikeras itu tidak akan cukup untuk membawanya kembali ke Grammy.
"Meskipun saya tidak akan mengirimkan musik saya, pengakuan korupsi Grammy baru-baru ini semoga menjadi langkah positif untuk masa depan pertunjukan dan memberi komunitas artis rasa hormat yang layak dengan proses pemungutan suara yang transparan," tulis The Weeknd.
Keputusan Recording Academy, panel anggota komite yang tidak disebutkan namanya tidak akan lagi memutuskan daftar akhir nama pada surat suara di lusinan kategori utama.
"Kepercayaan telah rusak begitu lama antara organisasi Grammy dan artis sehingga tidak bijaksana untuk mengibarkan bendera kemenangan. Saya pikir industri dan publik sama-sama perlu melihat sistem transparan ini dengan sungguh-sungguh. bermain untuk merayakan kemenangan, tapi ini awal yang penting," kata The Weeknd kepada Variety.
"Saya tetap tidak tertarik menjadi bagian dari Grammy, terutama dengan pengakuan korupsi mereka sendiri selama beberapa dekade ini. Saya tidak akan tunduk di masa depan," tegasnya.
Manajer penyanyi, Wassim Slaiby menambahkan, tidak ada perubahan yang terjadi tanpa suara yang terdengar.
"Saya hanya bangga pada Abel karena membela apa yang dia yakini. Saya terkejut ketika semua ini terjadi, tetapi sekarang saya melihatnya dengan jelas, dan saya senang kami mempertahankan keyakinan kami," tutur Slaiby.(CSP)