Perhumas Muda Medan Sosialisasi Pencegahan Covid-19 Melalui ‘Public Relations Talk’

Perhumas Muda Medan Sosialisasi Pencegahan Covid-19 Melalui ‘Public Relations Talk’
Sosialisasi dilakukan melalui acara Public Relations Talk Series #3 'Vaksin Aman Hidup Nyaman' yang digelar secara virtual dan live Youtube Perhumas Medan, Kamis (6/5) (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Mahasiswa Universitas Pembangunan Panca Budi bersama Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Muda Medan dan BPC Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Medan menyosialisasikan cara pencegahan Covid-19.

Sosialisasi dilakukan melalui acara Public Relations Talk Series #3 'Vaksin Aman Hidup Nyaman' yang digelar secara virtual dan live Youtube Perhumas Medan, Kamis (6/5).

Adapun yang menjadi pembicara acara tersebut Anggota DPR RI Komisi IX yang juga menjabat sebagai Dewan Penasihat BPC Perhumas Medan, Gus Irawan Pasaribu, sebagai keynote speaker, Ketua BPC Perhumas Medan, Saurma MGP Siahaan, opening speech, Rektor Bidang Tata Kelola Universitas Pembangunan Panca Budi, Hendry Aspan, special speech, anggota Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Utara (Sumut, dr. Rizkia Pratiwi, dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut, Soekowardojo, serta Rektor Universitas Sari Mutiara (USM), yang juga menjabat sebagai Sekretaris Asosiasi Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, Dr. Ivan Elisabeth Purba.

Kegiatan virtual tersebut berlangsung pukul 08.30 WIB, diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya, doa bersama, kemudian dibuka Ketua BPC Perhumas Medan, Saurma MGP Siahaan, sekaligus opening speech.

Mahasiswa dari Universitas Pembanguan Panca Budi, Fahrum Nisa, sebagai Master of Ceremony serta Faisal Akbar sebagai moderator dipercaya untuk membawakan dan memeriahkan acara. Sebanyak 161 peserta dari berbagai elemen hadir dan antusias mengikuti berjalannya acara.

Gus Irawan mengatakan, pandemi Covid-19 sudah menewaskan banyak korban, juga telah memperburuk pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu dirinya mengajak masyarakat agar mendukung program vaksinasi, dan jangan pernah takut divaksin.

“Vaksinasi ini sangat aman dan halal, sesuai dengan fatwa yang telah dikeluarkan MUI,” ungkapnya.

Dijelaskannya lagi, vaksin bukan untuk menghilangkan Covid-19, tapi vaksin untuk menjaga daya tahan tubuh. Maka yang sudah divaksin jangan merasa sudah kebal dari Covid-19, karena masih akan bisa kembali tertular bila mengabaikan protokol kesehatan.

“Mestinya organisasi pemerintah Provinsi Sunut dapat menggandeng organisasi seperti Perhumas Muda Medan dan Perhumas Medan untuk membantu menyosialisasikan program vaksinasi ini,” ucapnya.

“Saya berharap Perhumas Muda Medan dan Perhumas Medan bahagia menyosialisasikan program vaksinasi ini, dan saya juga berharap kepada pemerintah agar melakukan akselarasi. Bila masyarakat sehat, maka ekonomi pelan-pelan akan kembali membaik,” sambungnya.

Ketua BPC Perhumas Medan, Saurma Siahaan, dalam sambutannya menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan Perhumas Muda Medan yang merupakan wadah mahasiswa komunikasi dari 10 kampus di Sumut yang tiap bulannya dilaksanakan secara bergilir hingga 10 seri.

“Bulan depan giliran Universitas Darma Agung dengan tema yang berbeda,” ujarnya.

Saurma juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini. Juga kepada pihak sponsor yang telah terlibat serta mendukung suksesnya acara ini, seperti Coca-Cola Amatil Indonesia, Bank Indonesia, Pelindo 1 dan Universitas Panca Budi.

“Semoga ke depan kita tetap dapat bekerjasama dalam kegiatan-kegiatan bermanfaat demi meningkatkan sumber daya manusia,” harapnya.

Rektor Bidang Tata Kelola Universitas Pembangunan Panca Budi, Dr. Hendry Aspan, dalam sambutannya mengungkapkan apresiasi terhadap mahasiswa Universitas Panca Budi Medan yang tergabung dalam Perhumas Muda Medan yang menjadi panitia kegiatan ini.

“Saya bangga dan apresiasi dengan mahasiswa saya yang telah menggelar acara semenarik ini,” sebutnya.

dr. Rizkia Pratiwi mewakili Ketua Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut mengungkapkan, penularan Covid-19 sangat cepat karena banyak yang menganggap enteng, setelah vaksin tidak 100 persen kebal.

“Setelah divaksin, salah satu cara untuk mencegah penularan Covid-19 dengan menerapkan 5M, seperti Menjauhi Kerumunan, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan, Memakai Masker, dan Membatasi Mobilitas,” tambahnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut, Soekowardojo mengatakan, kurs ekonomi di masa pandemi semakin kecil. Artinya kesejahteraan masyarakat semakin menurun.

“Salah satu solusi pulihnya pertumbuhan ekonomi bila vaksinasi berhasil,” terangnya.

Di akhir acara, Dr. Ivan Elisabeth Purba menjelaskan, penerima vaksin diharapkan mencapai 21 juta jiwa belum tercapai, terkendala karena masyarakat masih takut untuk divaksin. Target pemerintah lansia, karena angka kematian nasional terjadi kepada masyarakat yang berusia 60 tahun ke atas.

“Hanya saja masih jauh dari target kita. Mau divaksin supaya kita bisa hidup normal kembali. Untuk memutus tali rantai penularan diperlukan kolaborasi semua sektor, orang, profesi, harus berperang dalam menghentikan virus ini, dan harus saling menginformasikan berita yang benar ke masyarakat,” tandasnya.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi