Gomar Gultom: SAE Nababan Gigih Perjuangkan Keadilan

Gomar Gultom: SAE Nababan Gigih Perjuangkan Keadilan
Ompui Ephorus Emeritus HKBP, Soritua Albert Ernst (SAE) Nababan saat berkotbah. (SAENababan.com)

Analisadaily.com, Medan - Ompui Ephorus Emeritus HKBP, Soritua Albert Ernst (SAE) Nababan meninggal dunia di Rumah Sakit Medistra Jakarta, Sabtu (8/5) sore pukul 16.18 WIB.

Sebelumnya, ia telah dirawat beberapa hari akibat gangguan pernapasan. Semasa hidup, Pendeta SAE Nababan dikenal sebagai tokoh agama nasional maupun internasional.

"Gereja-gereja di Indonesia kehilangan tokoh gereja yang sangat berpengaruh dalam gerakan oikoumene, baik di kancah nasional maupun internasional, dengan berpulangnya Pdt Dr Soritua AE Nababan, LLD," kata Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI), Gomar Gultom dilansir dari Detik.com, Sabtu (8/5/2021).

Gomar mengatakan, peran penting Nababan dalam gerakan Oikoumene internasional adalah kegigihannya memperjuangkan keadilan lebih daripada sekedar perdamaian. Selama keadilan ekonomi utara-selatan tidak diperbaiki, maka perdamaian dunia tidak akan tercapai.

“Olehnya, beliau selalu mendesak Dewan Gereja se-Dunia untuk mengagendakan bantuan gereja-gereja di utara kepada gereja-gereja di selatan. Dan itu bukan sebagai hadiah, tetapi adalah hak dari negara-negara di Selatan, karena telah dihisap selama ini oleh ketimpangan Utara-Selatan," tutur Goma.

Pendeta SAE Nababan lahir pada 1933. Menempuh pendidikannya di Sekolah Tinggi Teologi Jakarta dan lulus pada 1956 dengan gelar Sarjana Theologia. Ia mendapat beasiswa dan melanjutkan pendidikannya di Universitas Heidelberg dan lulus dengan gelar Doktor Theologia pada 1963.

Pada lama Facebook SAE Nababan yang dikelola admin, banyak warga yang menyampaikan duka mendalam dan merasakan sedih atas kepergian tokoh gereja tersebut.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi