Dalam kegiatan Youth Camp ini, pemuda mendapat arahan dan bimbingan Sekretaris Jenderal HKBP, Pdt Viktor Tinambunan, Praeses Distrik XXXI Medan Utara, Pdt Suwandi Sinambela dan Ketua Persadaan Pomparan Somba Debata (PPSD) Medan, Komisaris Besar Polisi (Purn) Maruli Siahaan.

Ketua PPND XXXI Medan Utara, Johannes Butar-Butar, mengatakan permasalahan yang dihadapi pemuda Kristen saat ini, dalam hidup melayani dan bersekutu terhambat karena tidak sehati.

“Sehingga pelayanan dan persekutuan kita tidak berkembang. Hal ini merupakan fokus yang sangat penting untuk diselesaikan para pemuda Kristen karena itu akan menentukan orientasi pelayanan pemuda kedepannya, terutama dalam hidup bermasyarakat,” kata Johannes di hadapan puluhan peserta Youth Camp.

Pendeta Suwandi mengawali diskusinya menyampaikan gagasan yang konstruktif guna keberlangsungan pemuda HKBP, yaitu Naposobulung itu bukan hanya sekedar penerus, objek melainkan subjek.

“Maka dari itu, program Naposobulung harus banyak melakukan kegiatan-kegiatan sosial yang bersentuhan dengan masyarakat luas. Peran dan kemampuan pemuda, jika hanya satu dua orang yang bergerak maka itu belum berpengaruh dalam melakukan penatalayanannya,” kata Suwandi.

Lebih dalam Pendeta Viktor menjelaskan, pemuda HKBP ialah anak-anak muda yang dikehendaki Tuhan dan kaum muda di zaman ini harus lah memiliki Tinggi Iman, Tinggi Ilmu dan Tinggi Pengabdian. Sebab, kata dia, kesombongan akan merusak diri sendiri, dan membuat jauh dari Tuhan.

“Maka Lakukan lah komitmen Tinggi Iman, Tinggi Ilmu dan Tinggi Pengabdian, maka engkau akan selalu di dalam naungan Kasih Tuhan. Saya tidak tahu apa yang terjadi di masa depan, tetapi saya tahu siapa yang memegang masa depan saya, yaitu Tuhan Yesus,” ucap Viktor.

Hal senada diutarakan Maruli Siahaan, yang mengapresiasi PPND HKBP Medan Utara melaksanakan kegiatan agar memiliki peran di masyarakat. Ia berharap dengan hadirnya Persekutuan Naposo Distrik ini mampu memberi efek positif terhadap penduduk Sumatera Utara.

Mulai dari peningkatan sumber daya manusia, mendorong kualitas pendidikan, dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Pemuda HKBP harus bisa bertahan seperti cicak dalam filosofi Batak (Bisa bertahan hidup dan beradaptasi di mana saja) dan menjunjung tinggi adat dan budaya Batak di kalangan masyarakat

"Saya bangga melihat kegigihan dan antusias adik-adik saya dalam melakukan kegiatan positif ini. Selain mempererat kebersamaan, mereka juga ikut mendukung pembangunan di Sumatera Utara, terlebih lagi di Tapanuli Utara. Bertumbuh dan berkembang lah selalu Naposobulung," pesan Maruli mengakhiri paparan materinya.

Di akhir seminar, Ketua Panitia, David Panjaitan, mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh stakeholder yang mendukung, berkontribusi serta menyukseskan pelaksanaan kegiatan tersebut. Ia pun berharap Pemuda HKBP bisa aktif dan berkontribusi untuk Gereja, Masyarakat dan Negara.

(CSP)