Pro dan Kontra Tutup TPL, Pemerintah Diminta Segera Menengahi

Pro dan Kontra Tutup TPL, Pemerintah Diminta Segera Menengahi
Ketua DPRD Toba, Effendi Napitupulu saat menerima Aliansi Serikat Pekerja di Toba di Kantor DPRD Toba, Kamis (24/6). (Analisadaily/David Hilton Purba)

Analisadaily.com, Balige - Perwakilan buruh dan pekerja yang bekerja di PT TPL di Parmaksian, Kabupaten Toba mendatangi Kantor DPRD mengadukan nasib atas imbas kasus lahan berujung untuk penutupan perusahaan dimana buruh bekerja.

"Ini menjadi polemik yang tidak masuk akal. Hanya karena isu permasalahan lahan masyarakat berimbas kepada tutup TPL. Tolong ditindak lanjuti," kata Ketua Aliansi Serikat Pekerja/Buruh di Toba, Berlin Marpaung, Kamis (24/6).

Kehadiran 6 perwakilan buruh, diantaranya SBI, SBSI 92, SPN, SEJATI dan KSB 91, saat ini sedang merasa terancam akan nasib dan kehidupan keluarga buruh yang bekerja di TPL atas gesekan dikalangan masyarakat isu tutup TPL.

"Aspirasi sudah kami sampaikan kepada Pemkab Toba dan hingga saat ini belum ada tanggapan dan upaya menyelesaikan. Kami khawatir apabila semakin didiamkan akan berpotensi ke arah konflik," sebutnya.

Perwakilan SBSI 92, Marcopolo Manik, kekhawatiran dikalangan pekerja dan masyarakat bagaimana supaya secepatnya bisa diselesaikan oleh pemerintah sehingga tidak ada benturan disesama warga yang pro kontra antara tutup dan buka TPL.

"Se dini mungkin hendaknya pemerintah turut campur menengahi dan menjembatani duduk bersama antara pro dan kontra sebelum ada terjadi korban juga karena Negara kita adalah Negara Hukum hendaknya persoalan itu diselesaikan melalui jalur hukum," ucapnya.

Kata dia, supaya permasalahan tidak semakin berkembang hendaknya pemerintah dan legislatif bisa membuat edukasi kepada masyarakat sehingga seluruh kepentingan tidak atas pribadi namun kepentingan bersama.

Kehadiran Aliansi Serikat Pekerja/Buruh di Toba diterima Ketua DPRD Toba, Effendi P Napitupulu bersama Sabaruddin Tambunan dan Fauzi Sirait dan Bagian Umum Sekwan, Donal Simanjuntak.

Koreksi Kinerja

Fauzi mengakui permasalahan di Desa Natumingka sudah diterima secara khusus hanya tentang konsesi lahan dan tidak ada penyampaian tutup dan buka TPL.

"Ini sudah melebar dan aspirasi ini akan menjadi prioritas bagi kami supaya tidak menjadi polemik yang berkepanjangan juga TPL supaya lebih mengoreksi kinerjanya apakah menyalahi atau tidak," ucapnya.

Sabaruddin menyampaikan kerja sama antara TPL dan masyarakat supaya lebih ditingkatkan mengedepankan SDM dan SDA lokal sehingga tercipta kekondusifan serta kesejahteraan masyarakat.

Effendi menambahkan, legislatif telah mencatat dan merangkum seluruh aspirasi yang disampaikan 6 perwakilan serikat pekerja dan buruh.

"Diskusi ini menjadi prioritas dan Senin depan akan diupayakan jawaban," kata Effendi.

(VIT/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi