Sandiaga Uno Siapkan Antisipasi Jika PPKM Darurat Diperpanjang

Sandiaga Uno Siapkan Antisipasi Jika PPKM Darurat Diperpanjang
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, berharap agar tujuan kebijakan PPKM Darurat dapat tercapai, yaitu menekan angka penyebaran Covid-19, sehingga sektor Parekraf kembali bangkit dan sektor ekonomi segera pulih.

“Kita berharap dan berupaya secara totalitas agar PPKM Darurat dapat efektif menurunkan laju penularan Covid-19. Namun jika, PPKM diputuskan untuk diperpanjang akan kita antisipasi dengan memperkuat program-program pendukungan,” kata Sandiaga Uno dalam acara Weekly Press Briefing, secara daring, di Jakarta, Selasa (13/7).

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mempersiapkan sejumlah langkah dan skenario mitigasi sepanjang dan setelah kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat yang ditetapkan oleh pemerintah sejak 3-20 Juli 2021.

Program pendukung tersebut diantaranya, mendorong secara masif program vaksinasi, karena vaksinasi ini dinilai mampu menjadi salah satu benteng yang kuat dalam menghadapi Covid-19.

Beberapa waktu lalu, Kemenparekraf telah meresmikan sentra vaksinasi di Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung, Jawa Barat, yang didukung oleh PHRI dan pemerintah daerah. Vaksinasi tersebut dilakukan terhadap 2.000 pelaku Parekraf.

“Terkait hal itu, saya mendorong agar PTNP lain dan Badan Otorita juga mengambil inspirasi dari STP Bandung untuk mengajukan tempatnya sebagai sentra vaksinasi. Selain itu, di Gunung Kidul juga terdapat destinasi wisata yang digunakan sebagai sentra vaksinasi, ini merupakan langkah yang cerdas untuk membantu percepatan program vaksinasi,” ujarnya.

Menparekraf mengatakan langkah kedua adalah; perluasan testing, tracing, dan treatment. Ketiga, yaitu; penerapan protokol kesehatan yang terus dijalankan secara ketat dan disiplin, tentunya didukung dengan program sertifikasi CHSE yang telah diluncurkan Kemenparekraf.

Kemenparekraf juga sedang berupaya mempercepat proses pendistribusian dana hibah pariwisata yang dianggarkan sebesar Rp 3,7 triliun. Dana hibah ini masih dalam tahap proses dan harapannya bisa segera dirampungkan.

Kemudian, ada Bantuan Insentif Pemerintah (BIP) 2021, yang dianggarkan kurang lebih Rp 60 miliar. Saat ini program BIP masih dalam tahap seleksi dan kurasi. Selanjutnya, ada Bantuan Pemerintah Khusus (Banpersus) yang sekarang masih dalam tahap pengusulan.

“Kami terus berupaya agar dana tersebut bisa dialokasikan dengan tepat sasaran, tepat manfaat, dan berkeadilan, serta menyentuh mayarakat yang membutuhkan,” katanya.

Kemenparekraf juga terus memberikan pelatihan dan pendampingan secara digital bagi pelaku Parekraf, agar dapat menghasilkan produk-produk kreatif walaupun di rumah saja.

Untuk pelaksanaan program Work From Bali dan Wisata Vaksin, Menprekraf menuturkan akan ditunda sampai kondisi pandemi Covid-19 dapat terkendali.

“Semoga setelah angka Covid-19 ini bisa terkendali, tentunya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ini kembali menggeliat,” harapnya.

(TRY/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi