Pemkab Asahan Rakor Perkembangan Covid-19 dengan Pemprov Sumut Secara Virtual

Pemkab Asahan Rakor Perkembangan Covid-19 dengan Pemprov Sumut Secara Virtual
Rakor secara virtual (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Kisaran - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Asahan, John Hardi Nasution, didampingi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor), monitoring, dan evaluasi, terkait perkembangan Covid-19 bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) secara virtual.

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, menyampaikan secara langsung perkembangan dan penanganan Covid-19 di Sumut kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto.

Lada saat ini di Sumut kasus aktif telah menurun dari 23,57 persen menjadi 19,51 persen dan tingkat keterisian Rumah Sakit cenderung menurun Bed Occupancy Rate (BOR) 29,61 persen dibawah ambang maksimal WHO yakni 60 persen

Edy juga menyampaikan, target vaksinasi di Sumut sudah sebanyak 11.419.559 orang, telah direalisasikan untuk Dosis I 2,6 juta orang atau 23 persen, Dosis II : 1,6 juta orang atau 14 persen dan Dosis III : 24,715 juta orang atau 34,78 persen.

"Untuk status PPKM sendiri, di Provsu ada tiga Kabupaten/Kota yang berada pada PPKM level 4,17 Kabupaten/Kota yang berada pada PPKM level 3, dan 13 Kabupaten/Kota yang berada pada PPKM level 2," kata Edy, Kamis (9/9).

Dia juga menyampaikan tentang kondisi perekonomian terkini Sumut yang pada saat ini Pertumbuhan Ekonomi Semester I Tahun 2021 tumbuh 49,5 persen dengan pertumbuhan tertinggi berasal dari ekspor 18 persen produksi pertanian dan perkebunan 4,9 persen dengan meningkatnya harga komoditas.

"Dari sisi pengeluaran pertumbuhan ekonomi berasal dari kontribusi konsumsi rumah tangga meningkat 5,14 persen salah satunya diakibatkan meningkatnya daya beli masyarakat yang di topang dari Bantuan Sosial Tunai (BST) dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sampai 31 Agustus 2021, realisasi PEN di Sumut mencapai Rp 176 Triliun atau 5,75 persen dari total anggaran PEN Rp 347 Triliun," sebutnya.

Sedangkan untuk konsumsi pemerintah juga ikut mendorong pertumbuhan ekonomi, sampai Semester I tahun 2021, realisasi APBD Sumut sebesar 53,48 persen tertinggi ketiga realisasi secara nasional.

"Dan saat ini juga, inflasi di Provinsi Sumatera Utara tercatat 2,24 persen masih pada sasaran target inflasi 3 persen kurang lebih 1 persen dengan berbagai program pengendalian inflasi untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan dengan memperkuat produksi, pengendalian rantai pasok, dan penguatan kelembagaan Pemprovsu mendapat kategori TPID terbaik untuk wilayah Sumatera dalam pengelolaan inflasi daerah," ucapnya.

Dia juga menyampaikan tentang program bantuan tunai untuk Pedagang Kaki LIma (PKL) diantaranya Program Bantuan Tunai yang akan disalurkan pemerintah, sangat membantu para PKL di Sumut yang jumlahnya kurang lebih 2,3 juta PKL.

"Dengan bantuan tersebut PKL akan dapat tetap berusaha di tengah krisis dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah seperti memakai masker dengan baik mencuci tangan dengan sabut serta menjaga jarak agar tidak menimbulkan kerumunan. Program Kartu Kerja dimasa pandemi Covid-19 telah berdampak pada meningkatnya pengganguran, untuk Sumut pencari kerja berjumlah 22.352 orang, dengan program Kartu Pekerja, diharapkan dapat memberikan modal kerja dan keterampilan, sehingga mampu untuk berwirausaha dan menciptakan berbagai kegiatan produktif yang inovatif dan kreatif," terangnya.

Dia juga mengatakan, jumlah kasus aktif per 8 September 2021 di Sumut 15.685 kasus, menurun 37,42% dibandingkan 9 Agustus lalu.

"Asesmen situasi pandemi di Pemprovsu berada pada level 3, tingkat konfirmasi kasus relative rendah di level 2, angka kematian rendah di level 1 dan Rawat Inap BOR di level 3 sedangkan jumlah Testing dengan Positivity-Rate 5,89 persen per minggu, Tracing dan treat," kata Airlangga Hartarto lewat virtual.

Dia juga mengatakan terdapat tujuh Kabupaten/Kota mengalami kenaikan level asesmen, sembilan Kabupaten/Kota penurunan level asesmen, dan 17 Kabupaten/Kota tetap.

"Untuk capaian testing sendiri Provsu termasuk tertinggi secara nasional 14 Kabupaten/Kota 90 persen delapan Kabupaten/Kota 50-90 persen 11 Kabupaten/Kota 50 persen. Untuk capaian Vaksinasi di 33 Kabupaten/Kota di Sumut terdapat 9 Kabupaten/Kota secara Nasional 33,06 persen untuk Dosis 1 dan 3 Kabupaten/Kota dengan Vaksinasi Dosis-1 masih 10 persen. Dan untuk cakupan vaksinasi Lansia pun perlu didorong kembali terutama kabupaten/kota yang capaian dosis pertama 10 persen," terangnya.

Untuk ekonomi Provinsi Sumut pada 2021 mengalami pertumbuhan positif sebesar 4,95 persen, lebih dari nasional 7,07 persen dari sisi lapangan usaha, bagi tertinggi adalah sektor Pertanian mencapai 21,33 persen diikuti Industri 19,3 persen dan perdagangan 6,9 persen.

"Adapun pertumbuhan tertinggi dicatat oleh sektor jasa keuangan 7,87 persen sedangkan yang terendah adalah jasa kesehatan 0,50 persen dan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicatatkan komponen Impor 24,10 persen dan ekspor 18,89 persen, konsumsi rumah tangga yang merupakan komponen dengan bagi terbesar 51,44 persen tumbuh di angka 5,14 persen," tandasnya.

(ARI/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi