Seorang juru bicara publikasi mengatakan, dia mendominasi siklus berita tahun ini sebagai kampanye yang dipimpin penggemar untuk mengakhiri 13 tahun konservatori di bawah ayahnya mendapatkan momentum, dengan orang-orang di seluruh dunia menyerukan #FreeBritney.

"Spears berbicara secara terbuka di pengadilan untuk pertama kalinya pada bulan Juni tentang keadaannya, menuduh dia telah mengalami kondisi 'pelecehan', dan perjuangan hukumnya untuk otonomi menyoroti sistem yang telah lama diperjuangkan oleh banyak pembela hak-hak disabilitas untuk direformasi," kata dia dilansir dari Aceshowbiz, Minggu (12/9).

Pekerja Perawatan Kesehatan berada di tempat kedua dengan 3,1 persen suara, diikuti oleh Pengembang Vaksin, BTS, dan pesenam Olimpiade AS Simone Biles.

Britney Spears hampir mendapatkan kembali kendali atas hidupnya ketika ayahnya Jamie Spears setuju untuk mundur sebagai konservator dan kemudian mengajukan petisi untuk mengakhiri konservatori sama sekali.

Dia mengatakan penyanyi itu harus dapat mengatur urusannya sendiri tanpa wali yang diperintahkan pengadilan karena dia diizinkan untuk menyewa pengacaranya sendiri.

Jamie menangani urusan Britney bersama dengan co-conservator Jodi Montgomery. Ia belum mengomentari petisi Jamie, tetapi keduanya terlibat pertengkaran setelah Britney menuduh penangannya melakukan pelecehan.

Jamie dan Jodi saling menyalahkan setelah Britney mengklaim dia dilarang menikah dan memiliki anak lagi.

Mereka juga saling memanggil, menolak untuk bertanggung jawab atas penahanan psikiatris 5150 Britney, yang menyebabkan superstar ditempatkan di konservatori permanen pada tahun 2008.

Sementara Britney mengatakan kepada pengadilan bahwa dia ingin dibebaskan dari konservatori, Jodi bersikeras bahwa bintang itu ingin dia tetap tinggal.

(CSP)