Diduga video tersebut diambil dari dalam lapas. Tampak para napi sedang makan, kemudian salah seorang napi menyuruh temannya membuka baju.

Setelah baju dibuka, terlihat luka di hampir seluruh punggung napi tersebut. Lalu tiba-tiba napi lain menyebut bahwa luka itu karena dianiaya pegawai lapas.

“Inilah tindakan pegawai Lapas Kelas 1 Medan, kami bukan binatang, kami manusia pak, kami dikereng sampai bertahun-tahun di sini. Masalah kecil aja. Diminta uang Rp30 juta, baru bisa keluar, kalau nggak kami dipukuli seperti ini, kalau nggak kasih uang,” ucap seorang napi dalam video itu.

Ketika dikonfirmasi, Kepala Lapas Klas 1 Medan, Erwedi Supriyatno, membenarkan bahwa video tersebut diambil di lapas yang dipimpinnya.

“Terkait video viralnya itu betul, itu benar di Lapas Klas 1 Medan,” kata Erwedi, Minggu (19/9).

Sementara mengenai dugaan penganiayaan yang dilakukan pegawainya, Erwedi mengaku masih melakukan penyelidikan.

“Namun pada saat ini kami sedang melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Baik dari lapas maupun dari kantor wilayah untuk memeriksa pendalaman lebih lanjut terkait video tersebut,” ucapnya

Jika ditemukan adanya pegawai yang melakuakan penganiayaan terhadap napi, dengan tegas dia akan menindak sesuai hukum yang berlaku.

“Jika memang nanti pernyataan di dalam itu benar yang dilakukana petugas, kita akan memberikan tindakan yang sesuai ketentuan yang berlaku,” tandas Erwedi.

(JW/EAL)