Putuskan Pensiun Sebagai Atlet

Niza, Akhiri Karir dengan Manis

Niza, Akhiri Karir dengan Manis
Juwita Niza Wasni memperagakan jurus Nangun (Toya Selatan) pada Kejuaraan Dunia 2015 di Jakarta (Analisadaily/Junaidi G)

Analisadaily.com, Merauke - Bola matanya tampak berkaca-kaca. Ia berdiri sambil melambaikan tangan ke arah para penonton yang memenuhi GOR Futsal Dispora Merauke, Papua. Ia pun kemudian memberi salam hormat dengan sedikit membungkukan badannya.

Ya, itulah aksi yang dilakukan Niza usai bertanding dan menjadi yang terbaik di nomor kombinasi Nanquan dan Nan Dao PON XX/2021 Papua Jumat kemarin. Ia berhak mendapat medali emas setelah meraih total poin tertinggi, 19.37. Emas yang dipersembahkan Juwita Niza Wasni adalah yang kedua bagi Sumut di pesta olahraga empat tahunan paling bergengsi di tanah air ini.

Niza saat ditemui mengakui aksinya di PON Papua punya arti dan kenangan tersendiri. “Ini adalah penampilan terakhir saya setelah empat belas tahun
sebagai atlet bang. Saya bersyukur sekali, mengakhiri karir dengan manis, menyumbangkan medali emas bagi Sumut di PON Papua,” jelas anak bungsu dari lima bersaudara buah hati pasangan Wasit Amin dan Zainab ini.

Selama menjadi atlet Niza mempersembahkan tiga emas dan satu perak di tiga SEA Games yakni Myanmar Tahun 2013, Singapura 2015 dan Malaysia 2017. Selain itu ia juga mempersembahkan medali emas di Asian Games Incheon 2014 dan juara Dunia Wushu 2015.

“Saya berharap, raihan medali emas ini bisa membahagiakan semua pihak, baik keluarga, Pengprov WI Sumut, KONI Sumut dan juga Master Supandi Kusuma yang sangat baik dan berjasa padanya,” ujar Niza.

Alumni Fakultas Ekonomi UMSU ini lebih lanjut mengatakan, perjuangannya untuk mendapatkan emas PON Papua sangat berat. Ia bahkan sempat khawatir, bisa atau tidak turun bertanding. "Sesungguhnya saya masih merasakan sakit pasca operasi lutut di Australia 2019 lalu.Bahkan dua bulan sebelum ini saya masih belum kuat untuk melakukan lompatan," ujar Niza seyara menyebutkan kalau PON tidak ditunda ke 2021, mungkin ia tidak bisa turun bertanding.

"Karena ini memang penampilan terakhir, saya tepikan semua rasa sakit. Saya tampil habis habisan.Saya ingin memberi yang terbaik. Alhamdulillah doa kita semua dikabulkan Allah.

Meski pensiun sebagai atlet, tapi Niza menyebutkan bukan berarti ia total meninggalkan wushu. Ia berharap ke depannya bisa berkarir sebagai pelatih sembari menjalankan profesinya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

"Saya mohon maaf kepada semua pihak kalau ada salah-salah, dan saya juga berterima kasih atas semua atensi dan dukungan yang diberikan selama ini," kata Niza di akhir komentarnya.

(MP/JG)

Baca Juga

Rekomendasi