Abraham memiliki musim 2019-2020 yang menjanjikan bersama Chelsea ketika dia mencetak 18 gol di semua kompetisi tetapi dia turun dari urutan kekuasaan di Stamford Bridge musim lalu, mendorongnya untuk pergi di musim panas dan bergabung dengan Roma, yang diasuh Jose Mourinho.

"Itu selalu sulit, bergerak dan akan mengalami negara yang berbeda dan budaya yang berbeda," kata Abraham dilansir Reuters dan Channel News Asia, Minggu (14/11).

“Saya merasa semakin cepat beradaptasi semakin baik, dan mulai mempelajari berbagai jenis sepak bola dan gaya yang berbeda. Saya telah melebarkan sayap saya dan mudah-mudahan saya dapat mempertahankan tingkat penampilan yang saya butuhkan untuk tetap berada di tim. Tentu saja, Piala Dunia ada di benak saya, tetapi sebenarnya saya hanya ingin bermain sepak bola," ucapnya.

Pemain berusia 24 tahun itu telah mencetak lima gol untuk Roma dan dia memuji saran Mourinho untuk menjadi monster untuk awal yang solid musim ini, yang menghasilkan bulan lalu dalam panggilan Inggris pertamanya dalam hampir satu tahun.

“Saya pikir salah satu hal yang dia katakan adalah saya adalah pemain yang terlalu bagus dan Anda harus menunjukkan agresivitas itu seiring bertambahnya usia sebagai striker,” tambah Abraham.

"Ini tidak selalu tentang bersikap baik di lapangan. Anda membutuhkan karakter itu, Anda membutuhkan kehadiran itu untuk menakut-nakuti para bek dan saya pikir itu adalah sesuatu yang saya pelajari dan menjadi lebih baik," tambah Abraham.

(CSP)