BSA Komitmen Jaga Kondisi Prima Kendaraan Logistik

BSA Komitmen Jaga Kondisi Prima Kendaraan Logistik
BSA terus berkomitmen menjaga kondisi prima kendaraan logistik mereka (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Jakarta - Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menyebutkan, pertumbuhan bisnis logistik pada 2020 mencapai lebih dari 30%. Diperkirakan, sektor ini bertumbuh sekitar Rp 40 triliun atau lebih setiap tahunnya.

Pertumbuhan tersebut diikuti pula dengan persaingan yang ketat di industri logistik, yang menuntut para pelaku usaha lebih efisien. CEO BSA Logistics, Thomas Wenas mengatakan, sebagai perusahaan logistik, operasional mereka harus efisien.

“Apalagi, angkutan logistik kita banyak mendukung kegiatan ekspor impor yang berlangsung 24 jam sehari. Karena itu, armada yang prima sangat dibutuhkan,” kata Thomas, Senin (15/11).

Thomas menjelaskan, perseroan yang berdiri tahun 1992 ini banyak melayani kegiatan logistik kertas, crude palm oil (CPO), bio diesel, angkutan log, dan pupuk. Angkutannya ada yang di daerah pedalaman dan juga di perkotaan.

“Dengan intensitas kerja yang padat, kami harus pastikan armada selalu fit, memiliki engine yang andal, dan irit bahan bakar. Sebab, BBM berkontribusi sekitar 30 sampai 40% dari biaya logistik,” paparnya.

Saat ini BSA Logistics memiliki sekitar 400-an unit armada. Dari jumlah tersebut sekitar 40-50% di antaranya dari Isuzu. Thomas mengatakan, Isuzu dipilih karena memiliki mesin yang andal, irit, dukungan suku cadang yang memadai, dan servis yang baik.

“Sehingga, memudahkan jika membutuhkan perawatan dan perbaikan,” ujarnya.

After Sales Service Division Head Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Budhi Prasetyo, mengatakan, pihaknya selalu berupaya mencari solusi untuk bisa membantu para pengguna agar bisa beroperasi lebih efisien.

“Salah satunya memperkuat layanan after sales service. Di antaranya memperbanyak ketersediaan suku cadang lokal sesuai standard,” ucapnya.

Budhi memaparkan, pihaknya selalu berusaha menyediakan kebutuhan suku cadang di setiap area berdasarkan data history permintaan pengguna kepada outlet-outlet di daerah.

“Kami berusaha memberikan solusi terbaik sesuai dengan harapan, harga yang kompetitif, dan life time produk yang sesuai ekspektasi. Sehingga, mereka bisa mendapatkan nilai yang terbaik,” paparnya.

Dia menjelaskan, berdasarkan pengalaman, lebih dari 95% permintaan suku cadang bisa mereka penuhi. Sedangkan, waktu tunggu untuk pengiriman ke daerah tergantung ketersediaan ekspedisi.

“Biasanya kalau bisa dijangkau dengan pesawat terbang maka kami kirimkan dengan pesawat terbang,” ujarnya.

CFO BSA Logistics, Henri S Setiawan menambahkan, untuk mendukung kelancaran operasional perseroan, pihaknya memilih kontrak servis dengan Isuzu. Tujuannya, agar ada armada yang mengalami kerusakan bisa langsung ditangani oleh Isuzu.

Perbaikan ini bisa dilakukan di bengkel diler atau mendatangi unit yang butuh diservis. Selain itu, jika terjadi kerusakan di perjalanan dan membutuhkan penggantian spare part pun mudah, karena banyak toko yang menjual. Bahkan, kalau pun mereka membutuhkan bantuan tenaga mekanik, mereka bisa menghubungi lewat telepon dan responnya selama ini cukup baik.

BSA Logistics beroperasi di sejumlah kota, di antaranya Jakarta, Surabaya, Lampung, Pekan Baru, Dumai, Medan, Palembang, dan juga di Kalimantan.

Support yang prima dari penyedia armada angkutan ini sangat penting untuk menjaga kelancaran operasional perusahaan logistik. Apalagi, industri logistik ini mengalami pertumbuhan yang signifikan dua tahun terakhir.

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) mencatat arus pengiriman barang mengalami pertumbuhan hingga 40% selama pandemi Covid-19. Sedangkan, data Kementerian Perhubungan menyebutkan, pergerakan logistik nasional pada kuartal I/2021 naik sekitar 7% dibandingkan tahun lalu.

Membaiknya bisnis di industri alat angkutan ini diakui oleh General Manager Marketing IAMI, Attias Asril. Ia mengatakan, secara umum terjadi peningkatan penjualan di tiga bulan terakhir ini. Dikatakan, total penjualan kendaraan komersial Isuzu sampai dengan Oktober 2021 sebanyak 19.600 unit dengan pencapaian pangsa pasar sampai dengan September 2021 sebesar 24,1%.

Dia memperkirakan pada akhir tahun nanti akan terjadi kenaikan penjualan sebesar 60% di atas penjualan tahun lalu. Fokus mereka tetap pada sektor logistik, transportasi, dan komoditas yang bertumbuh sangat signifikan.

Untuk mendukung penjualan itu, terus diperluas jaringan pelayanan after sales service. Saat ini Isuzu memiliki jaringan part shop sebanyak 2.403 unit, mini depo 12 unit, bengkel mandiri sebanyak 66 unit, dan 145 unit Bengkel Isuzu Berjalan (BIB) yang tersebar di Sumatera, Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Sulawesi.

(JW/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi