Penyebaran Virus Flu Burung Terjadi di Eropa dan Asia

Penyebaran Virus Flu Burung Terjadi di Eropa dan Asia
Petugas dengan pakaian pelindung menuju ke peternakan unggas untuk kasus dugaan flu burung di Higashikagawa, Jepang barat pada 8 November 2020. (Kyodo via Reuters)

Analisadaily.com, Jepang - Wabah flu burung yang parah di Eropa dan Asia telah dilaporkan dalam beberapa hari terakhir ke Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE), sebagai tanda virus menyebar dengan cepat lagi.

Penyebaran flu burung membuat industri unggas waspada setelah wabah sebelumnya menyebabkan pemusnahan puluhan juta unggas. Wabah juga sering menyebabkan pembatasan perdagangan.

Ini juga menarik perhatian ahli epidemiologi karena virus dapat ditularkan ke manusia. China telah melaporkan 21 infeksi pada manusia dengan subtipe H5N6 flu burung sepanjang tahun ini, lebih banyak dari keseluruhan tahun 2020.

"Korea Selatan melaporkan wabah di peternakan sekitar 770.000 unggas di Chungcheongbuk-do," kata OIE pada Senin (15/11).

"Juga di Asia, Jepang melaporkan wabah pertama musim dingin 2021 , di sebuah peternakan unggas di timur laut negara itu," sambung OIE, membenarkan pernyataan pekan lalu oleh kementerian pertanian Jepang. Serotipe wabah ini adalah H5N8.

Masih kata OIE, di Eropa, Norwegia melaporkan wabah flu burung H5N1 di wilayah Rogaland pada 7.000 burung.

Dilansir dari Reuters dan Channel News Asia, Selasa (16/11), wabah umumnya terjadi pada musim gugur, disebarkan oleh burung liar yang bermigrasi.

Pemerintah Belgia menempatkan negara itu pada peningkatan risiko flu burung, memerintahkan unggas untuk disimpan di dalam rumah mulai Senin, setelah varian flu burung yang sangat patogen diidentifikasi pada angsa liar di dekat Antwerpen.

Ini mengikuti langkah serupa di negara tetangga Prancis awal bulan ini dan di Belanda pada bulan Oktober. Flu burung tidak dapat ditularkan melalui makan produk unggas.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi