Prihatin Pengancaman Terhadap Bidan, Bupati Nikson: Serahkan ke Pihak Kepolisian

Prihatin Pengancaman Terhadap Bidan, Bupati Nikson: Serahkan ke Pihak Kepolisian
Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Tarutung - Bupati Tapanuli Utara (Taput) Nikson Nababan mengaku prihatin atas terjadinya aksi pengancaman terhadap seorang bidan desa di Desa Manalu Dolok, Kecamatan Parmonangan.

"Kita prihatin dengan sikap ancaman itu, dan itu tidak dibenarkan sama sekali," kata Bupati melalui pesan singkat kepada wartawan, Jumat (26/11).

Bupati menegaskan, saat ini persoalan itu telah diserahkan kepada aparat kepolisian untuk ditangani. "Kita sudah serahkan agar ditangani pihak kepolisian," katanya.

Kasi Humas Polres Taput, Aiptu W Baringbing mengatakan, pihaknya telah menerima laporan bidan desa Ida Ikayati Marpaung.

"Laporannya sudah kita terima, yang dilaporkan adalah BM, diketahui merupakan salah satu Cakades yang kalah," ujarnya.

Baringbing menegaskan saat ini pihaknya telah melakukan penyelidikan dan olah Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) ke rumah korban (bidan). Pihaknya juga sedang melakukan pemeriksaan sejumlah saksi untuk penanganan kasus.

"Kita sedang melakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi, dan yang pasti kasus ini akan diusut sampai tuntas sesuai prosedur. Perlu diingat kita negara hukum," tegasya.

Seorang bidan desa di Dusun Sisoding, Desa Manalu Dolok, Kecamatan Parmonangan,Taput, Ida Ikayati Marpaung sebelumnya melapor ke Polres Taput dan Pemkab Taput setelah dirinya dan keluarga diusir dari rumahnya oleh seorang oknum Calon Kepala Desa (Cakades) yang kalah dalam pemilihan kepala desa (Pilkades) (23/11) lalu.

Pengusiran yang dilakukan oleh oknum Cakades yang kalah ini diduga lantaran pihak keluarga bidan tersebut diduga tidak memilih Cakades itu pada saat proses pemungutan suara pada Pilkades.

Menurut keterangan suami bidan Ida, Parasian Hasibuan, pengusiran yang dilakukan oleh oknum Cakades yang kalah itu terjadi pada hari Rabu (24/11) sekira pukul 09.00 WIB.

"Dia (oknum Cakades yang kalah) datang ke rumah mengusir dan memaki-maki isteri saya karena tidak memilih dia pada saat Pilkades. Kami diusir dari rumah Polindes," ujar Parasian Hasibuan.

Parasian mengatakan, oknum Cakades itu melakukan pengusiran dengan kata-kata kasar bernada intimidasi dan pengancaman, sehingga mereka merasa terancam.

"Kepada istri saya dia (oknum Cakades) itu mengatakan, kalau tidak perempuan kau sudah kumatikan kau," tandasnya.

Akibat pengusiran dan pengancaman itu, istrinya mengalami trauma dan mereka terpaksa harus mengungsi ke tempat lain karena merasa terancam.

"Untuk sementara kami pindah ke Lumbantobing," katanya.

(CAN/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi