Para petinggi mantan kombatan GAM Wilayah Teuming menyatakan komit akan jaga perdamaian Aceh (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Kuala Simpang - Peringatan Milad Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ke 45 yang jatuh setiap tanggal 4 Desember di Kabupaten Aceh Tamiang akan diisi dengan kegiatan religius yaitu zikir akbar dan memanjatkan doa bersama.
"Kami mengajak semua lapisan masyarakat Aceh Tamiang khususnya barisan KPA agar menggelar zikir dan doa bersama pada 4 Desember 2021 mendatang," kata Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah Teuming, Muhammad Nadir di Karang Baru, Sabtu (27/11).
Pria yang akrab disapa Baja ini pun memastikan jelang Milad GAM ke 45 tahun tidak ada pengibaran bendera Bulan Bintang di Aceh Tamiang.
"Mari kita jaga perdamaian Aceh ini dengan tidak ada pengibaran bendara Aceh (Bulan Bintang) diseluruh wialayah Aceh Tamiang," tegas Baja.
Muhammad Nadir menjelaskan Milad GAM yang jatuh setiap tanggal 4 Desember merupakan hari bersejarah bagi bangsa Aceh, karena dimulainya perjuangan Gerakan Aceh Merdeka dan mengakhiri konflik di Aceh melalui MoU Helsinki pada 15 Agustus 2005.
"Milad GAM sebagai momentum bersejarah bagi bangsa Aceh untuk mengenang para Syuhada yang telah berjasa memperjuangkan rakyat Aceh. Untuk itu semua masyarakat yang tinggal di Aceh harus ikut mengenang para Syuhada yang telah syahid melalui kegitan zikir dan doa," ajaknya lagi.
Petinggi mantan kombatan GAM wilayah Aceh Tamiang lainnya, Agus Salim, juga mengimbau agar semua jajaran GAM pada 4 Desember nanti dapat mengisi dengan kegiatan religius.
"Perdamaian Aceh harus dijaga bersama dengan tidak mencederainya. Agar tidak ada pengibaran bendera Bulan Bintang di Aceh Tamiang, namun yang ada zikir dan doa yang diniatkan kepada para pejuang GAM yang gugur pada saat konflik Aceh," kata Agus Salim yang saat ini menjabat Ketua BRA Aceh Tamiang.
Sementara itu Ketua Harian Partai Aceh (PA) Kabupaten Aceh Tamiang, Nurul Alam, juga mengajak semua pihak terus merawat perdamaian yang telah terwujud yang dirasakan saat ini masyarakat dapat melakukan aktivitas dengan aman dan nyaman.
"Perdamaian ini dengan susah payah kita raih. Sudah semestinya menjadi tanggungjawab kita bersama menjaga perdamaian serta menjadi keharusan bagi kita untuk mengenang para syuhada, karena tanpa para syuhada kita tidak akan pernah merasakan kedamaian seperti saat ini," ungkap Nurul Alam.
(DHS/EAL)