Jumlah Perawat di Dunia Menurun Seiring Penyebaran Omicron

Jumlah Perawat di Dunia Menurun Seiring Penyebaran Omicron
Perawat terdaftar akses vaskular Wendy Bradshaw melihat ke bawah sebelum memasuki ruang isolasi pasien positif penyakit Covid-19 di unit perawatan intensif (ICU) di Sarasota Memorial Hospital di Sarasota, Florida, AS, 21 September 2021. (Reuters/Shannon Stapleton)

Analisadaily.com, Jenewa - International Dewan Perawat menyatakan, jumlah perawat di seluruh dunia semakin menurun seiring penyebaran virus Corona Omicron, dan tidak hanya itu, ada juga ketidakseimbangan ketika negara-negara Barat meningkatkan perekrutan petugas kesehatan dari Afrika dan negara-negara miskin lainnya.

CEO ICN, Howard Catton mengatakan, banyak perawat kelelahan akibat pandemi Covid-19 dan tingkat niat untuk pergi dalam setahun telah berlipat ganda menjadi 20-30 persen.

"Saya pikir kita berada pada titik kritis, jika angka-angka itu melanjutkan tren yang kita lihat, itu bisa menjadi eksodus orang," kata Catton dalam jumpa pers dilansir dari Reuters, Sabtu (11/12).

"Saya hampir berpikir, pemerintah perlu memikirkan paket bantuan kehidupan yang perlu mereka siapkan untuk berinvestasi pada perawat dan petugas kesehatan mereka tahun depan," ujar Catton di Jenewa yang mewakili 27 juta perawat di 130 asosiasi nasional.

Setidaknya 115.000 perawat telah meninggal karena Covid-19, tetapi Catton mengatakan, angka Organisasi Kesehatan Dunia dari awal pandemi hingga Mei ini konservatif dan angka sebenarnya mungkin dua kali lipat.

"Sudah ada kekurangan global 6 juta perawat pra-pandemi dan sekitar 4,75 juta perawat akan pensiun selama beberapa tahun ke depan," sambungnya.

Rata-rata, negara-negara kaya memiliki hampir 10 kali lipat jumlah perawat dalam hal populasi mereka dibandingkan dengan negara-negara miskin, tetapi banyak yang merekrut di luar negeri untuk staf rumah sakit mereka. Kata dia, Filipina dan India adalah eksportir tradisional.

"Kami benar-benar melihat peningkatan aktivitas rekrutmen oleh Inggris dan Jerman sebagai contoh di Eropa, AS dan Kanada di Amerika Utara juga," katanya.

Dia menambahkan bahwa negara-negara Afrika seperti Kenya, Uganda, Nigeria melihat perawat mereka direkrut.

Munculnya varian virus Corona Omicron, pertama kali terdeteksi bulan lalu di Afrika selatan dan Hong Kong dan sekarang dilaporkan di hampir 60 negara, telah menimbulkan kecemasan baru.

"Perasaan saya adalah bahwa perawat di seluruh dunia, saya pikir seperti kita semua mungkin mulai merasa bahwa kita mulai melihat cahaya di ujung terowongan pandemi, tetapi sekarang ada kecemasan yang gamblang bahwa kita bisa kembali mendekat ke titik awal," kata Catton.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi