Ketua Lembaga Perlindungan Anak Kabupaten Deli Serdang, Junaidi Malik (Analisadaily/Amirul Khair)
Analisadaily.com, Lubuk Pakam - Hari Pers Nasional (HPN) yang diperingati setiap 9 Februari merupakan hari bersejarah dan menjadi momentum penting bagi insan pers di Indonesia.
Momentum inipun menjadi harapan besar bagi banyak pihak mengingat peran pers dalam pembangunan di berbagai sektor.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Deli Serdang, Junaidi Malik, menaruh harapan kepada pilar keempat demokrasi dan mengajak wartawan untuk bersama peduli dalam gerakan perlindungan anak agar tidak menjadi korban kekerasan dan kejahatan.
“Kami dari Lembaga Perlindungan Anak mengajak teman-teman wartawan untuk bersama peduli menjadi pelindung anak agar mereka tidak menjadi korban kekerasan atau kejahatan,” kata Junaidi Malik kepada
Analisadaily.com, Rabu (9/2), dalam rangka refleksi momentum HPN 2022.
Menurutnya peran wartawan dalam gerakan perlindungan anak sangat penting. Wartawan menjadi kekuatan dan daya dorong dalam memberikan perlindungan kepada anak dari segala ancaman yang hari ini menjadi miris dengan banyaknya anak menjadi korban kekerasan dan kejahatan.
Lebih ironisnya lagi, para pelaku justru didominasi orang-orang terdekat, baik orang tua kandung, kerabat, kakek, dan lainnya sehingga anak tidak lagi merasa aman dan nyaman, bahkan di tempat seharusnya menjamin rasa dan aman nyaman bagi mereka.
Gerakan perlindungan anak tidak saja dalam memenuhi hak-hak mereka, tapi juga perlindungan dari ancaman predator anak dengan memutus mata rantai agar ruang dan gerak oknum-oknum yang dalam istilah pegiat perlindungan anak sebagai ‘penjahat kemanusiaan’ tidak bisa melancarkan aksi mereka.
Peran wartawan diakui Junaidi sangat besar untuk membangun dan menjadikan perlindungan anak sebagai isu bersama (Common issue) baik di nusantara dan secara khusus di Kabupaten Deliserdang yang secara fakta, kasus kekerasan dan kejahatan anak terus meningkat.
Ramah Anak
Merefleksikan HPN 2022, Junaidi berharap momentum penting dan bersejarah bagi wartawan di Indonesia tersebut bisa menjadi awal dan masifnya gerakan perlindungan anak dari barisan wartawan.
Untuk itu LPA Deli Serdang mendorong komitmen wartawan yang ramah anak dalam konten pemberitaan tentang anak, baik bersifat penekanan terhadap publik serta stakeholder maupun anak sebagai korban maupun pelaku kekerasan dan kejahatan.
Dorongan untuk berkomitmen ini sangat diperlukan mengingat masih banyak wartawan dalam konten pemberitaannya belum memahami standar perlindungan anak. Dampaknya, banyak pemberitaan yang justru membuat anak mengalami trauma sehingga merasakan tekanan dan goncangan kejiwaan bermuara buruk bagi tumbuh kembangnya.
“Masih banyak wartawan yang belum memahami konten pemberitaan perlindungan anak. Kadang menulis detail alamat dan identitas anak yang menjadi korban. Semestinya tidak detail kali seperti kasus cabul korban,” terang Junaidi.
Dalam perspektif jurnalistik, mungkin penyajian data rinci tersebut menjadikan kualitas beritanya memenuhi standar. Namun dalam perspektif perlindungan anak, ada standar yang harus tetap dijaga sehingga anak sebagai korban tidak merasakan efek negatif beruntun dan membekas dalam kurun waktu panjang.
Karena itu, konsep wartawan ramah anak bisa menjadi salah satu refleksi pada momentum HPN 2022 sehingga gerakan perlindungan anak menjadi masif guna memutus mata rantai kejahatan demi mewujudkan kepentingan terbaik anak Indonesia.
LPA Deli Serdang sendiri, ungkap Junaidi, sedang merumuskan program sinergitas dengan wartawan untuk membuat semacam kesepakatan lewat konsorsium atau forum dan kegiatan lainnya dalam penguatan gerakan perlindungan anak.
“Ke depan kita bisa buat forum diskusi, konsorsium atau apa pun namanya di Deli Serdang untuk kita bisa membahas tentang standar atau pedomon pemberitaan yang diatur dalam UU pers dan UU Perlindungan Anak sehinga bisa menambah pemahaman, pengetahuan dan semangat teman-temah dalam memberitakan anak-anak yang berkonflik dengan hukum,” paparnya.
Sejalan dengan momentum HPN 2022 Junaid turut mengucapkan selamat kepada seluruh insan pers sembari menitipkan harapan, wartawan lebih bisa meningkatkan kepedulian dan menjadikan masalah anak tanggung jawabnya juga sehingga gerakan perlindungan anak semakin kuat serta berdampak menurunkan kekerasan atau kejahatan yang dialami anak-anak.
(AK/EAL)