Deputi Kepala Perwakilan BI Pematangsiantar, Abdul Haris, memberikan plakat kepada Wali Kota Hefriansyah (Analisadaily/Fransius Simanjuntak)
Analisadaily.com, Pematangsiantar - Bank Indonesia dan Pemerintah Kota Pematangsiantar melakukan rapat perdana High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) semester I. Rapat dilaksanakan Di Kantor Perwakilan BI Pematangsiantar, Jalan Adam Malik, Senin (21/2).
Deputi Kepala Perwakilan BI Pematangsiantar, Abdul Haris mengatakan, TPID Kota Pematangsiantar mampu bekerja bersama secara kompak dan kontributif, sehingga realisasi inflasi Kota Pematangsiantar di tahun 2021 berada pada rentang target inflasi pemerintah yaitu 3% (+-1%).
"Tentunya hal ini tidak terlepas dari hasil kerja keras, yang telah berusaha dengan sungguh-sungguh melaksanakan serangkaian program pengendalian inflasi Kota Pematangsiantar dengan baik," ucap Abdul Haris.
Kepala Perwakilan BI meminta agar stakeholder memperkuat koordinasi dan sinergitas agar inflasi Pematangsiantar tetap terjaga, seperti halnya tahun lalu atau bahkan lebih baik lagi.
"Hal ini mengingat potensi kenaikan inflasi di tahun 2022 diprediksi akan lebih besar di banding 2021, seiring dengan peningkatan permintaan dan transaksi masyarakat, serta kenaikan beberapa harga komoditas utama seperti CPO, kedelai, dan minyak dunia," sebutnya.
Hal itu, lanjutnya, tercermin dari perkembangan inflasi Kota Pematangsiantar di awal tahun 2022. Pada periode Januari 2022, Pematangsiantar mengalami inflasi sebesar 0,96% (mtm) atau secara tahunan mengalami inflasi sebesar 1,95% (yoy).
Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi periode Desember 2021 sebesar 0,85% (mtm). Realisasi tersebut juga lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata inflasi selama 3 tahun terakhir pada periode yang sama yakni 0,90%.
Untuk tekanan inflasi pada periode Januari 2022 disebabkan oleh peningkatan daging ayam ras, minyak goreng, ikan lele, rokok kretek filter, dan bawang merah. Harga komoditas daging ayam ras naik sebesar 18,33% (mtm) dengan andil inflasi sebesar 0,19%, disusul naiknya harga minyak goreng sebesar 5,77% (mtm) dengan andil inflasi sebesar 0,12%.
Harga daging ayam ras naik karena kurangnya pasokan daging ayam dalam memenuhi permintaan masyarakat. Harga ayam di Januari 2022 berkisar Rp35.000-Rp38.000 per kg dari harga sebelumnya Rp30.000-Rp35.000 per kg.
“Marilah kita melaksanakan dengan baik semua program kerja pengendalian inflasi yang telah disusun bersama secara cermat oleh TPID Kota Pematangsiantar dalam bentuk Roadmap pengendalian inflasi Kota Pematangsiantar tahun 2022-2024.
Kami yakin, dengan melaksanakan dengan baik semua program kerja yang terdapat dalam roadmap tersebut, upaya pengendalian inflasi di Kota Pematangsiantar dapat lebih terarah dan berlangsung dengan optimal,” sebutnya.
Ketua TPID Pematangsiantar, yang juga menjabat wali kota, Hefriansyah,meminta stakeholder untuk tetap melakukan pengawasan terhadap pasokan dan distribusi bahan pokok dalam rangka mengantisipasi melonjaknya harga harga di masyarakat.
Sementara itu, menyikapi kelangkaan minyak goreng, Kepala Dinas Elfiana Turnip mengatakan, Pemerintah Kota Pematangsiantar akan mendistribusikan minyak goreng dengan harga pemerintah sebesar Rp 14.000 per liter ke setiap kelurahan kepada masyarakat sebanyak 70 kotak per 24 liter setiap harinya ke 53 kelurahan.
Kegiatan dihadiri Asisten II Pemko Pematangsiantar, Zainal Siahaan, Kabag Ekonomi, Hendra Simamora, dan stakeholder tim pengendalian inflasi daerah, serta BPS Kota Pematangsiantar.
(FHS/RZD)