Polisi Selidiki Dugaan Kebocoran Gas H2S di Proyek Panas Bumi

Polisi Selidiki Dugaan Kebocoran Gas H2S di Proyek Panas Bumi
Warga terdampak H2S saat mendapatkan perawatan di rumah sakit umum Panyabungan. (ANTARA/HO)

Analisadaily.com, Madina - Kepolisian Resor Mandailing Natal mulai melakukan penyelidikan terhadap dugaan kebocoran gas hidrogen sulfida (H2S) di wellpad AAE, pembangkit listrik tenaga panas bumi PT Sorik Marapi Geothermal Power di Banjar Manggis Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara pada Minggu (6/3) pukul 16.00 WIB.

"Mulai hari ini tim sudah kita turunkan ke sana untuk melakukan penyelidikan," kata Kapolres Mandailing Natal, AKBP Reza Chairul Akbar Siddiq dilansir dari Antara, Senin (7/3).

Dia menyebut pada peristiwa tersebut, sebanyak 58 warga terpaksa dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

"Update ada 58 korban, sebagian korban sudah pulang ke rumah, dan korban meninggal tidak ada," ujarnya.

Atas kejadian tersebut, ia menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak melakukan perbuatan anarkis dan perbuatan yang melawan hukum.

Sedangkan kepada perusahaan diminta untuk sementara menghentikan kegiatannya di lokasi buka sumur AAE-05.

"Kita juga sudah berkoordinasi dengan Pemkab Madina untuk melakukan langkah-langkah evaluasi sehingga kedepannya kejadian serupa tidak terjadi lagi," ujarnya.

Dari informasi yang dihimpun, peristiwa kebocoran H2S ini sudah dua kali terjadi pada perusahaan itu. Peristiwa pertama terjadi pada 25 Januari tahun 2021 yang lalu. Pada kejadian itu lima orang warga dilaporkan meninggal dunia dan puluhan orang dibawa ke rumah sakit.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi