Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky (AP)
Analisadaily.com, Kyiv - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menegaskan dirinya tidak lagi mendesak negaranya masuk dalam keanggotaan NATO.
Keanggotaan NATO ini menjadi masalah sensitif yang menjadi salah satu alasan Rusia menyerang Ukraina sejak 24 Februari lalu.
Dilansir dari
AFP, Rabu (9/3), dalam pernyataan yang diduga untuk menenangkan Moskow, Zelensky juga mengatakan dirinya terbuka untuk 'berkompromi' soal status dua wilayah separatis Ukraina yang telah diakui Presiden Rusia, Vladimir Putin, sebagai negara merdeka sesaat sebelum invasi dimulai.
"Saya telah menenangkan diri terkait pertanyaan ini sejak lama setelah kami memahami bahwa NATO tidak siap untuk menerima Ukraina," kata Zelensky dalam wawancara dengan media Amerika Serikat (AS), ABC News, dilansir dari
detikcom, Rabu (9/3).
Sementara Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menegaskan perang di Ukraina tidak akan pernah menjadi kemenangan bagi Presiden Rusia Vladimir Putin.
Penegasan ini disampaikan Biden ketika kemarahan global memuncak atas penderitaan warga sipil yang terjebak invasi militer Rusia.
Biden yang berbicara di Gedung Putih melontarkan serangan tajam terhadap Putin dengan menyebut konflik di Ukraina memicu 'harga yang mengerikan' dan menciptakan 2 juta pengungsi.
"Rusia mungkin terus melanjutkan kemajuannya dengan harga yang mengerikan tapi sudah jelas -- Ukraina tidak akan pernah menjadi kemenangan bagi Putin," ucap Biden.
(EAL)