Meski Sulit Dicapai, Jokowi Sampaikan Pentingnya Resolusi Perdamaian

Meski Sulit Dicapai, Jokowi Sampaikan Pentingnya Resolusi Perdamaian
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan mitranya dari Indonesia Joko Widodo berjabat tangan selama konferensi pers sebagai bagian dari pembicaraan mereka di Kyiv. (AFP/STR,Ukrainian Presidential Press Service handout)

Analisadaily.com, Kyiv - Presiden Indonesia, Joko Widodo menawarkan untuk menyampaikan pesan dari Presiden Ukraina, Volodymr Zelenskyy kepada pemimpin, Rusia Vladimir Putin mencoba meningkatkan harapan perdamaian.

Tidak segera jelas bagaimana Zelenskyy menanggapi tawaran yang dibuat oleh Jokowi, selama pembicaraan di Kyiv atau apakah pemimpin Ukraina itu memiliki pesan yang ingin dia sampaikan kepada Putin.

Jokowi adalah ketua G20 dan satu dari enam pemimpin yang ditunjuk Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai "juara" dari Kelompok Tanggap Krisis Global, yang dibentuk untuk mengatasi ancaman kelaparan dan kemelaratan yang ditimbulkan oleh perang di Ukraina.

Setelah kunjungannya ke Ukraina, Jokowi akan pergi ke Moskow untuk bertemu Putin, dan mengatakan dia akan mendesak presiden Rusia untuk menyetujui gencatan senjata. Pembicaraan damai antara Moskow dan Kyiv terhenti, dengan masing-masing pihak saling menyalahkan.

“Meskipun sangat sulit dicapai, saya menyampaikan pentingnya resolusi perdamaian. Saya menawarkan untuk menyampaikan pesan dari Presiden Zelenskyy kepada Presiden Putin yang akan segera saya temui," kata Jokowi usai bertemu Zelenskyy dilansir dari Channel News Asia, Kamis (30/6).

Sebelum invasi Rusia ke Ukraina 24 Februari, Ukraina adalah salah satu pemasok gandum terbesar di Indonesia, tetapi blokade laut Rusia telah menghentikan ekspor gandum Laut Hitam Kyiv, yang mengancam krisis pangan global.

Jokowi mengatakan dia berkomitmen untuk mengatasi kenaikan harga dan kekurangan pangan dan energi sejak invasi Rusia.

"Semua upaya harus dilakukan untuk memastikan Ukraina dapat melanjutkan ekspor makanan," katanya di Kyiv, menggarisbawahi perlunya jaminan keamanan untuk pengiriman makanan Ukraina, terutama melalui laut.

Jokowi, yang tiba di Kyiv dari Polandia setelah naik kereta selama 12 jam pada Rabu pagi, mengulangi undangan Zelenskyy untuk menghadiri KTT para pemimpin G20 di Bali, Indonesia, pada November.

Zelenskyy menerima undangan itu tetapi mengatakan dia akan menghadiri acara tersebut secara virtual jika negaranya masih berperang. Rusia juga merupakan anggota G20. Jokowi juga mengunjungi kota Irpin di mana Ukraina mencurigai tentara Rusia melakukan kekejaman. Moskow membantah tuduhan itu.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, mengatakan Jokowi ingin menunjukkan kepedulian Indonesia terhadap krisis kemanusiaan akibat perang.

“Dia akan berusaha berkontribusi untuk mengatasi krisis pangan akibat perang, dan dampaknya terasa di semua negara, terutama negara berkembang dan berpenghasilan rendah. Dan dia akan terus mendorong semangat perdamaian," kata Retno.

Perjalanan Jokowi ke Ukraina merupakan bagian dari perjalanan kerja yang lebih luas yang juga mencakup pemberhentian di Jerman dan Uni Emirat Arab.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi