Untuk meredakan hujan berbagai upaya dilakukan panitia, termasuk meminta bantuan pawang hujan.

Rara, seorang pawang hujan yang bertugas mengawal balapan di Pertamina Mandalika International Street Circuit meminta dilakukannya aksi pembakaran kayu di dekat gate utama agar hujan segera reda.

Lokasi ini terlihat memang disediakan untuk pawang hujan. Di sekitar lokasi ada sisa-sisa sesajen yang berserakan di tanah, bersebelahan dengan lokasi pembakaran.

Menurut petugas yang berjaga di sekitar lokasi, aksi bakar-bakaran yang menyebabkan asap hitam membumbung di Sirkuit Mandalika sengaja dilakukan untuk kebutuhan pawang.

"Jadi biar hujan diusir dengan panas api," kata seorang sumber, dilansir dari detikcom.

Benar saja, hujan perlahan mulai reda sehingga bapalan MotoGP Mandalika 2022 bisa digelar sekitar pukul 15.10 WIB.

Sebelumnya, penyelenggara MotoGP Mandalika telah menggunakan teknologi modifikasi cuaca atau TMC agar cuaca cerah. Seorang pawang hujan bernama Rara Isti Wulandari pun melakukan ritual agar cuaca di sekitar Sirkuit Mandalika cerah selama pelaksanaan race MotoGP.

Rara pernah menjadi pawang hujan acara Opening Asian Games 2018. Dia mengaku diajak untuk berkolaborasi dengan otoritas sirkuit. Rara juga melakukan ritual tradisional saat sesi latihan MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Jumat (18/3).

Tak hanya pawang, Menparekraf Sandiaga Uno bahkan juga meminta bantuan dari pihak peneliti untuk membantu mengusir hujan lewat teknologi terkini.

"Berkaca kepada event WSBK tahun lalu, untuk mengantisipasi agar cuaca bisa kondusif kami telah menyiapkan beberapa alternatif termasuk Teknologi Modifikasi Cuaca dengan melibatkan BRIN, BMKG dan TNI AU. Agar ajang balap internasional @motogp di Mandalika ini bisa berjalan dengan lancar," kata Sandiaga melalui postingan Instagramnya, Kamis (17/3).

Hanya saja, baik BRIN maupun pawang tetap diterjunkan untuk menyukseskan gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia akhir pekan ini.

(EAL)