Buku Perjalanan, Pemberdayaan, dan Replikasi Menuju Keberlanjutan Ulos Diluncurkan

Buku Perjalanan, Pemberdayaan, dan Replikasi Menuju Keberlanjutan Ulos Diluncurkan
Peluncuran buku tentang perjalanan, pemberdayaan, dan replikasi menuju keberlanjutan Ulos di masa depan (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Torang Sitorus (40) seorang pemuda Batak yang lahir dan besar di Tarutung, Sumatera Utara (Sumut) sempat terpilih menjadi satu dari 75 ikon prestasi Pancasila pada 2020 mendedikasikan waktunya setidaknya dalam dua dekade terakhir pada pelestarian wastra batak, Ulos.

Setidaknya Torang telah mengoleksi sekitar 2.000 helai ulos yang dinilai lengkap untuk semua jenis ulos di dunia. Koleksi tersebut merupakan hasil pencariannya 20 tahun dari dalam dan luar negeri antara lain Samosir, Bali, Singapura, Belanda, India dan lainnya.

Torang bukan sekadar kolektor. Perjalanannya hingga hari ini bagian dari grand design yang telah ia susun dan pikirkan sejak lama. Torang mengklaim dirinya sosok anti-eksklusivisme. Baginya pembangunan harus dapat dirasakan dan dinikmati semua orang. Tidak terkecuali para artisan tenun ulos, yang menurutnya adalah harta dan nilai tidak terukur dan penting untuk dilestarikan keahliannya.

Hal inilah yang menginisiasi Torang membentuk partonun pada 2016, sebuah program dampingan bagi artisan tenun ulos pada aspek kelembagaan, finansial dan teknis pembuatan ulos lebih mumpuni.

“Hasilnya adalah replikasi ulos dengan motif dan material pilihan, dan berhasil menempatkan ulos di hati masyarakat,” kata Torang dalam keterangan Selasa (22/3).

Sambutan hangat dan dukungan positif masyarakat berdampak baik pada determinasi Torang untuk terus berkarya. Baginya, perjalanan dan perjuangannya tidak berarti jika hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri.

“Aspek knowledge management adalah strategi yang saya pilih untuk mentransfer pengetahuan kepada semua orang,” ucapnya.

Buku yang mengemas dengan baik tentang perjalanannya. Bukan perjalanan mudah menciptakan buku yang dinilai baik dan menarik. Namun Torang tidak berpretensi terlihat berbeda dari lainnya, tetapi pada buku ini Torang memulai ceritanya tentang awal mula mencintai ulos, filosofis dan pakem budaya Batak.

Kemudian sajian fotografi pada 136 koleksi ulos terbaik disertai penjelasan pada masing-masing ulos memancing rasa penasaran pembaca untuk menyelesaikan 376 halaman fantastis di setiap lembarnya.

'Identity in A Piece of Cloth' sebuah buku perjuangan, harapan dan perwujudan mimpi Torang Sitorus. Baginya, menjadi tanggung jawab semua orang berkontribusi bagi bangsa dan negara, dan Torang memilih kontribusinya pada pelestarian budaya bangsa yang akan membuat kita selalu berdecak kagum pada kayanya bangsa ini dan bangga menjadi Bangsa Indonesia.

Launching buku pada Senin (21/3) ini dimeriahkan pagelaran busana ulos berkolaborasi dengan desainet dan make up artist Medan di Glass House Mutia Garden Medan merupakan puncak rangkaian peluncuran buku yang sebelumnya sukses dilaksanakan di Bali pada Januari lalu di Hotel Apurva Kempinski sekaligus pembuka gelaran Pameran Adiwastra Nusantara di Jakarta, Febuari 2022.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi