Pembalap Suzuki, Alex Rins (Speedweek/F Glanzel)
Analisadaily.com, Spanyol - Alex Rins, berbicara tentang suasana hati krunya dan perasaannya sendiri setelah Suzuki mundur dari MotoGP pada akhir musim diumumkan. Dua pembalap Suzuki, Joan Mir dan Alex Rins membukukan dua angka nol di Le Mans, Minggu lalu. Alhasil, Suzuki Ecstar menyerahkan keunggulan dalam kejuaraan beregu kepada Aprilia Racing.
Di tempat keempat dalam kejuaraan pebalap, Rins sekarang 33 poin di belakang juara bertahan Fabio Quartararo (Yamaha), berbagi keunggulan kejuaraan setelah balapan Eropa pertama di Portimo.
Rins, yang jatuh dalam posisi yang menjanjikan di awal balapan setelah menjalankan tugas off-road berkecepatan tinggi yang menakutkan, tetap merasa krunya menangani situasi sulit dengan baik.
“Secara keseluruhan, mereka menanganinya dengan baik. Beberapa mekanik sedikit tertekan, yang lain kurang begitu. Itu normal. Tapi Anda melakukan pekerjaan yang cukup bagus dan saya ingin berterima kasih untuk itu," kata Rins dilansir dari Speedweek, Sabtu (22/5).
"Karena itu tidak mudah. Ketika Anda tidak memiliki apa-apa untuk tahun depan, mudah untuk kehilangan kepercayaan dan motivasi. Tapi mereka cukup termotivasi,” ucap pemain Spanyol berusia 26 tahun itu.
Menurut pernyataannya sendiri, pemenang MotoGP tiga kali itu meneteskan air mata setelah diberitahu tentang keluarnya majikannya dari MotoGP.
“Ya, saya sedang duduk di kantor dan itu adalah perasaan yang sangat buruk. Anda harus memperkenalkan diri jika Anda memberikan segalanya untuk mengembangkan motor. Kami makan banyak kotoran. Pada 2017 mesinnya sangat buruk. Cukup sulit untuk menyelesaikan balapan, sama sulitnya dengan berbelok. Saya telah memberikan banyak informasi. Sejujurnya, ketika mereka memberi tahu saya, saya sangat terpukul," tutur Rins.(CSP)