Ratusan sapi di Kabupaten Simalungun mengalami gejala mirip penyakit mulut dan kuku, Rabu (8/6). (Analisadaily/Fransius Hartopedi Simanjuntak)
Analisadaily.com, Simalungun - Ratusan peternak sapi di kabupaten Simalungun resah pasca ditemukannya sapi yang mengalami gejala mirip Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Gejala yang ditemukan ternak tidak mau makan, tidak bisa berdiri, terlihat lemah dan mulutnya mengeluarkan buih.
Salah seorang warga Marihat Bandar, kecamatan Bandar, PR Harahap, mengatakan sapi yang diduga mengalami gejala PMK jumlahnya semakin bertambah dan diperkirakan sudah seratusan lebih.
"Semakin hari jumlah sapi yang diduga mengalami gejala PMK semakin banyak bahkan sudah ada seratusan lebih di sejumlah desa di kecamatan Bandar," ujar Harahap.
Dia menambahkan umumnya sapi dengan gejala mirip PMK ditemukan di desa-desa yang berbatasan dengan wilayah perkebunan kelapa sawit. Peternak sapi lainnya, di kecamatan Bandar Huluan, Khairul, juga mengakui gejala mirip PMK sudah ditemukan pada sapi peliharannya.
"Sejak dua pekan lalu gejala mirip PMK sudah terlihat , sempat panik dibuat, karena tiba-tiba seekor sapi saya lihat tidak mau makan dan berdiri," ujar Khairul.
Para peternak sapi dan warga berharap Pemkab Simalungun memberikan perhatian terkait gejala mirip PMK yang sudah ditemukan di sejumlah desa, sehingga tidak meluas penyebarannya.
"Peternak sudah resah jika benar PMK mewabah, bisa hancur ekonomi kami," kata Amin, peternak sapi di kecamatan Gunung Malela.
Kepa Dinas Peternakan,Perikanan dan Ketahanan Pangan, Pemkab Simalungun, Robert Pangaribuan yang dikonfirmasi via pesan Whats App (WA) pukul 11.00 WIB, belum menanggapi hingga pukul 12.00 WIB.
(FHS/CSP)