Wapres Argentina Cristina Fernandez Selamat dari "Percobaan Pembunuhan"

Wapres Argentina Cristina Fernandez Selamat dari
Wakil Presiden Argentina Cristina Fernandez de Kirchner berbicara kepada para pendukungnya ketika mereka berkumpul di luar rumahnya, beberapa hari setelah Fernandez dituduh dalam kasus korupsi, di Buenos Aires, Argentina, 27 Agustus 2022 (ANTARA/Reuters/Mariana Nedelcu)

Analisadaily.com, Buenos Aires - Wakil Presiden (Wapres) Argentina, Cristina Fernandez de Kirchner, dikabarkan selamat dari upaya penyerangan yang dilakukan seorang pria bersenjata pada Kamis (1/9) malam waktu setempat.

Dilansir dari Antara, mengutip Reuters, Jumat (2/9), insiden itu terjadi di gerbang kediamannya di ibu kota Buenos Aires, ketika ratusan pengunjuk rasa berkumpul selama beberapa hari ini untuk mendukung mantan presiden itu, yang sedang menghadapi persidangan kasus dugaan korupsi.

Menteri Ekonomi Sergio Massa menyebut insiden itu "percobaan pembunuhan".

"Ketika kebencian dan kekerasan mengalahkan perdebatan, masyarakat hancur dan situasi seperti ini meningkat: percobaan pembunuhan," katanya di Twitter.

Juru bicara kepolisian mengatakan bahwa seorang pria bersenjata telah ditangkap di dekat kediaman sang wapres dan "sepucuk senjata ditemukan beberapa meter dari lokasi kejadian".

Dia mengatakan pria tersebut mungkin berasal dari Brazil. Rekaman TV memperlihatkan tidak satu pun tembakan dilepaskan setelah pria itu mengarahkan pistolnya ke Fernandez di tengah kerumunan.

Media mengatakan bahwa pria itu sepertinya berusia paruh baya. Mengutip sumber resmi, harian Clarin melaporkan bahwa pistol yang dipegang tersangka berisi peluru.

Para pejabat pemerintah dan tokoh oposisi, serta politisi dari negara-negara Amerika Latin, mengungkapkan rasa solidaritasnya dengan Fernandez de Kirchner, yang menjabat Presiden Argentina selama dua periode pada 2007-2015.

Penerusnya, Mauricio Macri, mengatakan insiden itu memerlukan "klarifikasi segera dan mendalam" dari pejabat kehakiman dan pasukan keamanan.

"Cristina adalah korban dari seorang fasis kriminal yang tidak tahu cara menghormati perbedaan," kata calon Presiden Brazil, Luiz Inacio Lula da Silva. "Puji Tuhan, dia selamat tanpa terluka."

Namun, sejumlah politikus mengabaikan parahnya kejadian itu.

"Ini tampak seperti tindakan ceroboh seorang yang labil dan tak punya kaitan dengan politik," kata anggota parlemen Martin Tetaz.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi